Musim bangun saham-saham tidur



JAKARTA. Volume transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI) melonjak pada Januari ini. Hingga kemarin, volume transaksi harian rata-rata BEI mencapai 14,03 miliar saham.

Angka ini melonjak 254% ketimbang Januari tahun lalu yang hanya 3,96 miliar saham per hari. Salah satu pemicunya adalah pengembalian batas auto rejection menjadi simetris.

Yang perlu dicermati adalah, rata-rata volume transaksi harian sepanjang Januari 2015 tercatat hanya sekitar 7,04 miliar. Pada periode ini, sistem transaksi bursa juga masih menggunakan auto rejection simetris, sebelum diganti dengan asimetris pada Agustus 2015.


Pada Januari 2014 dan Januari 2013 masing-masing volume transaksi sebesar 4,48 miliar dan 6,18 miliar.

Hamdi Hassyarbaini, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, mengatakan, dengan auto rejection simetris, batas bawah menjadi lebih lebar. Ini akan memberi ruang yang lebih lebar bagi investor untuk mencari keuntungan. "Sehingga, investor lebih aktif bertransaksi," kata Hamdi, Senin (30/1).

Batas bawah yang kembali dibuka lebar akan membuat pasar lebih leluasa membentuk harga. Ada saat-saat tertentu di mana pasar menyebabkan atau membentuk harga saham tertentu turun, bahkan penurunannya melebihi 10%, meski tidak sampai mentok ke batas terbawahnya.

Saat-saat seperti ini merupakan momentum bagi investor untuk memborong saham dengan harga murah. Saat harga kembali naik hingga level tertentu, saham tersebut kembali dijual sehingga gain yang diperoleh pun maksimal.

Hal ini sering dilakukan oleh trader harian, terutama yang memiliki modal besar. Pergerakan seperti ini banyak terjadi pada saham-saham small caps yang juga lebih sering tidur.

Karena lama tidur dan tiba-tiba bergerak, pergerakan saham-saham ini berujung pada unusual market activity (UMA). Sepanjang Januari ini sudah ada 12 saham yang dikategorikan UMA. Di antaranya adalah saham LMAS, WICO, PLAS dan sembilan saham small caps lain.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, transaksi sepanjang Januari memang terasa jauh lebih ramai. "Jika selama ini sahamnya tidur, lalu tiba-tiba bergerak, itu memang signifikan menambah volume saham yang ditransaksikan," imbuh Reza.

Jangan lupa juga fenomena saham-saham Grup Bakrie yang langganan sebagai top volume transaksi perdagangan bulan ini. Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) keluar dari zona saham gocap pada akhir Agustus tahun lalu.

Editor: Yudho Winarto