Musim Bunga Rontok Melanda Negara Maju



WASHINGTON. Harapan investor akhirnya menjadi kenyataan. Kabar bahwa akan ada aksi bersama bank sentral di berbagai dunia menurunkan suku bunga, ternyata benar adanya.

Hari ini (8/10), pertama kali dalam sejarah, tujuh bank sentral serempak memangkas bunga. Mereka adalah bank sentral Amerika Serikat (AS), China, Uni Eropa, Inggris, Canada, Swedia, dan Swiss.

Bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), tak menunggu sampai rapatnya pada 29 Oktober untuk memotong bunga sebesar 0,5%. Kini, Fed Fund Rate tinggal 1,5%. Tingkat bunga ini nyaris kembali ke masa-masa awal ketika properti AS mulai booming beberapa tahun lalu.


Di luar itu, The Fed memangkas bunga diskonto dari 2,25% ke 1,75%. "Data ekonomi menunjukkan aktivitas ekonomi melemah tajam beberapa bulan ini. Terlebih, guncangan di pasar finansial yang semakin intens bisa menambah pengetatan belanja. Ini sebagian karena rumah tangga dan bisnis sulit memperoleh kredit," jelas The Fed dalam pernyataan tertulis, hari ini.

Bank sentral Eropa (European Central Bank) dan Inggris pun memajukan jadwal pengumuman bunganya. Bunga Eropa turun 0,5% jadi 3,75%. Sedangkan suku bunga di Inggris turun 0,5% menjadi 4,5%.

Di Asia, People Bank of China (PBOC) menurunkan bunga kedua kalinya dalam tiga minggu terakhir. Suku bunga pinjaman satu tahun kini menjadi 6,93%, dari semula 7,20%.

Malahan, PBOC menurunkan pula giro wajib minimum bank sebesar 0,5%. Maka, bank besar di China cuma wajib menyisihkan cadangan dana 17% dari seluruh simpanannya. Sedangkan bank kecil hanya 16%.

Nah, sebelum para bank sentral besar dunia itu melakukan aksi bersama ini, dua bank sentral telah mendahuluinya. Pertama, bank sentral Australia yang secara mengejutkan menurunkan bunganya 1%, Selasa (7/10).

Setelahnya, pagi tadi, Hong Kong Monetary Authority memangkas suku bunga acuannya 1% menjadi 3,5% yang mulai berlaku hari ini. Ini merupakan pemangkasan terbesar sejak Hong Kong menggunakan suku bunga acuan satu dekade lalu.

Nah, bisa dibilang, hampir semua negara maju sudah memangkas suku bunganya untuk mencairkan likuiditas di pasar. Tinggal Jepang yang masih menahan suku bunga. Toh, sudah lama tingkat bunga di Jepang berada di angka 0,5%.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie