KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen negatif dari kenaikan yield obligasi negara Amerika Serikat (AS) masih akan mempengaruhi pergerakan rupiah pada Selasa (9/3). Selain itu, musim pembagian dividen emiten domestik juga akan memengaruhi pergerakan kurs rupiah. Senin (8/3), kurs rupiah spot melemah 0,42%, menjadi Rp 14.360 per dolar AS. Sedangkan kurs Jisdor melemah 0,13% menjadi Rp 14.390, setelah Jumat (5/3) berada di angka Rp 14.371 per dolar AS. Ekonom BCA David Sumual mengatakan bahwa selain pengaruh yield yang naik, terlihat juga pengaruh musiman di bulan Maret-April ini. Nilai tukar rupiah tertekan karena banyak perusahaan yang membagikan dividen.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menambahkan bahwa jika imbal hasil US Treasury tetap naik maka akan terus menekan rupiah. Emerging markets mempunyai daya tarik berupa imbal hasil yang lebih tinggi ketimbang negara maju. Jika yield US Treasury naik, maka selisih antara yield surat utang negara maju dan emerging markets bisa menyempit dan dianggap kurang menguntungkan. Baca Juga: Meredanya January Effect dinilai memicu investor asing keluar dari pasar saham