KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang musim bagi dividen, investor asing terpantau mencatat aksi beli bersih atau
net buy di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada perdagangan Rabu, 29 Maret 2022, investor asing membukukan
net buy jumbo sebesar Rp 1,14 triliun saat IHSG melesat 1,17% ke level 6.839. Sementara sejak awal tahun 2023 asing tercatat melakukan total
net buy Rp 5,05 triliun.
Saham sejumlah emiten bank
big caps dan pertambangan nikel menjadi buruan utama investor asing.
Baca Juga: Asing Banyak Menjual Saham Ini Saat IHSG Melesat 1,17% pada Perdagangan Rabu (29/3) Sejak awal tahun, asing paling banyak mengakumulasi beli pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) senilai Rp 2,9 triliun. Asing juga masuk ke saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI) sebesar Rp 1,33 triliun dan saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (
MDKA) sebesar Rp 1,21 triliun. Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mencermati, saat ini kondisi pasar modal Indonesia masih bagus dan terus menjaga mood positif investor. Terlebih, musim pembagian dividen emiten sudah tiba.
"Pembagian dividen jumbo atas kinerja banyak emiten yang naik signifikan tahun buku 2022, menjadi salah satu daya tarik investor," ujar Ivan. Ia mengatakan investor lokal bisa ikut menyusul membeli saham-saham buruan investor asing.
Baca Juga: Saham-Saham Incaran Asing Masih Layak Dilirik Karena, saham-saham tersebut masih menarik untuk dikoleksi. Lukman Hakim, Analis Reliance Sekuritas, menambahkan, saham emiten batubara masih layak dicermati. Pasalnya, ektor batubara akan mendapat katalis dari arah kebijakan pemerintah China yang memperpanjang pajak istimewa serta formula baru dalam perhitungan harga batubara acuan (HBA). "Ini bisa jadi momentum untuk mengekor investor asing," imbuhnya. Lukman merekomendasikan beli pada MDKA dengan target harga Rp 4.960, ANTM di Rp 2.380 dan BBRI di Rp 5.130.
Baca Juga: Prospek Cerah, Malah Kinerja Emiten Ini Dibayangi Kerugian Investasi Meski begitu, Ivan mengingatkan pelaku pasar agar tetap jeli melihat momentum beli. Jika ingin mengikuti jejak asing untuk mengakumulasi beli, investor harus mempertimbangkan harga terbaik dengan strategi
buy on weakness atau memanfaatkan koreksi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli