KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kegiatan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang dilakukan perbankan syariah melaju kencang pada semester awal 2019. Hingga Juni 2019 pertumbuhan DPK bank syariah mencapai 7,38% (yoy) meningkat 62 bps dibandingkan pertumbuhan pada Juni 2019 sebesar 6,76% (yoy).
Baca Juga: Ekonom BCA proyeksikan cadangan devisa berpotensi terus bertambah Sementara jika dibandingkan secara bulanan peningkatan pertumbuhannya jauh lebih tinggi sebesar 459 bps. Dimana pada MEi 2019 pertumbuhannya sebesar 2,79% (yoy). Akselerasi pertumbuhan ini pun lebih tinggi dibandingkan peningkatan pertumbuhan secara indsutri, meskipun pertumbuhannya masih lebih kecil. Secara total industri perbankan mencatatkan pertumbuhan DPK 7,42% (yoy) pada akhir Juni 2019, meningkat 43 bps dibandngkan pertumbuhan Juni 2018 sebesar 6,99% (yoy).
Pertumbuhan serupa juga turut dicatat oleh PT Bank BNI Syariah, yang hingga Juni 2019 berhasil mengumpulkan DPK senilai Rp 36,32 triliun. Tumbuh 12,13% (yoy) dibandingkan posisi pada Juni 2018 senilai Rp 32,39 triliun.
Baca Juga: Ekonom Core: Ada ruang suku bunga BI turun di kuartal III-2019 Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah Wahyu Avianto menjelaskan pertumbuhan DPK perseroan sejatinya cukup mumpuni di saat musim haji. “Pertumbuhan DPK kami ditopang oleh dana murah dimana tabungan tumbuh Rp 2 triliun, sedangkan giro tumbuh Rp 1,2 triliun. Sedangkan deposito justru berkurang Rp 2,4 triliun terkait dana BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) untuk operasional haji,” katanya kepada Kontan.co.id.
Editor: Tendi Mahadi