Musim hujan datang, produksi teh mulai meningkat



JAKARTA. Musim hujan yang mulai mengguyur sebagian wilayah Indonesia membuat petani teh tersenyum. Produksi teh meningkat kembali. Apalagi, peningkatan produksi itu tidak dibarengi dengan penurunan harga.

Endang Sopari, Wakil Ketua Asosiasi Petani Teh Indonesia (Aptehindo), mengatakan, pada November lalu, rata-rata produksi teh mencapai 300 kilogram (kg) per hektare (ha). Produksi itu meningkat dari rata-rata panenan bulanan saat musim kemarau hanya sekitar 200 kg per ha.

Endang, menganalisis, produksi daun teh Desember ini kembali meningkat menjadi 350 kg per ha. Produksi akan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada Januari-April 2012 sekitar 400 kg -600 kg per ha per bulan.


Hebatnya, saat produksi meningkat, harga pucuk daun teh di tingkat petani tetap stabil di kisaran Rp 2.000-Rp 2.200 per kg. Tingkat harga ini sudah bertahan selama kurang lebih lima bulan terakhir. "Soalnya, belum ada tanda-tanda over produksi," kata Endang, Kamis (15/12).

Bahkan, Endang menghitung, produksi petani saat ini masih belum memenuhi kebutuhan pabrik. Otomatis, harga pucuk daun teh masih akan stabil. "Kondisi ini menguntungkan petani, karena pendapatan bisa ikut meningkat," jelas Endang.

Hanya saja, hasil lelang teh pada Rabu (14/12) di Pasar Teh Jakarta tercatat turun menjadi US$ 1,83 per kg dari US$ 1,9 per kg pada pekan sebelumnya. Penurunan ini terjadi lantaran pasokan di pasar lelang cukup banyak.

Tercatat, ada 13.380 kantong teh pada lelang kemarin. Pekan sebelumnya, ada 11.860 kantong teh. Namun penyerapan pasar meningkat dari 85,11% menjadi 93,49%.

Atik Darmadi, Sekretaris Eksekutif Asosiasi Teh Indonesia (ATI), berpendapat, meski harga lelang teh sempat turun, namun harga rata-rata tahun ini tetap naik. Ia mencontohkan, pada 2010, rata-rata harga lelang teh hitam baru US$ 1,82 per kg. Pada periode Januari-September 2011, harga rata-ratanya di kisaran US$ 1,98 per kg.

Atik mengatakan, harga tersebut sudah melampaui target asosiasi, yakni US$ 1,83-US$ 1,84 per kg. "Hingga akhir tahun, rata-rata harga teh bisa mencapai US$ 2 per kg," ujar Atik.

Menurut Atik, salah satu penyebab peningkatan itu adalah kualitas daun teh semakin meningkat. Petani juga sudah memperbaiki kualitas produksi dengan memperhatikan pemupukan dan sistem pemetikan yang baik. "Petani juga berani menahan penjualan," jelas Atik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: