JAKARTA. Ternyata, musim yang tidak tentu membawa berkah tersendiri baru larutan penyegar Cap Kaki Tiga. Isaiah Cheong, Manajer Produk Wen Ken Group mengatakan, secara umum permintaan larutan penyegar Cap Kaki Tiga di regional Malaysia, Singapura, dan Indonesia sangat baik pada semester I-2010."Musim kemarau yang lama, lalu tiba-tiba hujan turun tidak menentu membuat orang panas dalam bertambah, ini membuat permintaan larutan Cap Kaki Tiga selama semester satu tumbuh 15%," ujar Isaiah. Permintaan yang paling tinggi menurutnya terjadi pada bulan April, saat cuaca sangat tidak menentu. Walau tidak memegang pemasaran Cap Kaki Tiga di Indonesia, namun Wen Ken Group memprediksi latar geografis dan budaya masyarakat yang sama antara Indonesia dan Malaysia menyebabkan kondisi pasar tak jauh berbeda.Khusus di bulan puasa, Isaiah mengakui permintaan larutan penyegar Cap Kaki Tiga bertambah karena konsumen ingin melangsungkan ibadah puasa dengan nyaman. Maklum, dalam setiap kemasan Cap Kaki Tiga, terkandung kalsium dan magnesium yang dapat membantu menghilangkan panas secara sinergis. Isaiah menerangkan, tubuh manusia terdiri dari cairan dalam jumlah besar.Cairan memakan 70% dari berat otak, 83% bagian ginjal, 75% dari otot, dan 92% dari darah. Maka tak heran bila tubuh membutuhkan cairan yang cukup agar bisa melakukan fungsi-fungsi fisik seperti pencernaan, pembuangan, penyerapan, dan pengaturan.Dalam rangka puasa, masyarakat biasanya menyimpan larutan pereda panas dalam lebih banyak pada bulan ini dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Permintaan Cap Kaki Tiga di ketiga negara regional pun diramal bisa tumbuh 10% di bulan ini.Fenomena alam yang tidak menentu diprediksi akan berlangsung hingga semester II-2010. Alhasil, Wen Ken memprediksi permintaan Cap Kaki Tiga di Malaysia, Singapura, dan Indonesia sepanjang tahun ini juga bisa tumbuh sekitar 15% sampai 20%. Sekedar catatan, Cap Kaki Tiga menguasai 80% pasar larutan penyegar panas dalam di Singapura, Malaysia, dan Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Musim kemarau, berkah untuk larutan Cap Kaki Tiga
JAKARTA. Ternyata, musim yang tidak tentu membawa berkah tersendiri baru larutan penyegar Cap Kaki Tiga. Isaiah Cheong, Manajer Produk Wen Ken Group mengatakan, secara umum permintaan larutan penyegar Cap Kaki Tiga di regional Malaysia, Singapura, dan Indonesia sangat baik pada semester I-2010."Musim kemarau yang lama, lalu tiba-tiba hujan turun tidak menentu membuat orang panas dalam bertambah, ini membuat permintaan larutan Cap Kaki Tiga selama semester satu tumbuh 15%," ujar Isaiah. Permintaan yang paling tinggi menurutnya terjadi pada bulan April, saat cuaca sangat tidak menentu. Walau tidak memegang pemasaran Cap Kaki Tiga di Indonesia, namun Wen Ken Group memprediksi latar geografis dan budaya masyarakat yang sama antara Indonesia dan Malaysia menyebabkan kondisi pasar tak jauh berbeda.Khusus di bulan puasa, Isaiah mengakui permintaan larutan penyegar Cap Kaki Tiga bertambah karena konsumen ingin melangsungkan ibadah puasa dengan nyaman. Maklum, dalam setiap kemasan Cap Kaki Tiga, terkandung kalsium dan magnesium yang dapat membantu menghilangkan panas secara sinergis. Isaiah menerangkan, tubuh manusia terdiri dari cairan dalam jumlah besar.Cairan memakan 70% dari berat otak, 83% bagian ginjal, 75% dari otot, dan 92% dari darah. Maka tak heran bila tubuh membutuhkan cairan yang cukup agar bisa melakukan fungsi-fungsi fisik seperti pencernaan, pembuangan, penyerapan, dan pengaturan.Dalam rangka puasa, masyarakat biasanya menyimpan larutan pereda panas dalam lebih banyak pada bulan ini dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Permintaan Cap Kaki Tiga di ketiga negara regional pun diramal bisa tumbuh 10% di bulan ini.Fenomena alam yang tidak menentu diprediksi akan berlangsung hingga semester II-2010. Alhasil, Wen Ken memprediksi permintaan Cap Kaki Tiga di Malaysia, Singapura, dan Indonesia sepanjang tahun ini juga bisa tumbuh sekitar 15% sampai 20%. Sekedar catatan, Cap Kaki Tiga menguasai 80% pasar larutan penyegar panas dalam di Singapura, Malaysia, dan Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News