KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan puncak musim kemarau tahun ini terjadi pada bulan Agustus dan September 2024, tapi terjadi pada sebagian wilayah Indonesia terutama di Selatan Khatulistiwa. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, ada perbedaan musim kemarau yang dialami Indonesia saat ini dibandingkan tahun 2023 lalu. Namun secara umum kondisi cuaca dan iklim dipengaruhi letak wilayah Indonesia yang diapit oleh dua benua dan dua samudera. Alhasil, wilayah-wilayah di Indonesia mengalami kondisi cuaca dan iklim yang berbeda alias tidak kompak. Sebab itu, pada saat sebagian wilayah Indonesia mengalami musim kemarau, di belahan bumi Indonesia lainnya mengalami curah hujan tinggi bahkan banjir.
Baca Juga: Hadapi El Nino, Menteri PUPR: Cadangan Air Masih 2,9 Miliar Meter Kubik "Musim kemarau kali ini berbeda dari tahun lalu," sebut Dwikorita saat ditanya KONTAN usai pembukaan Festival Aksi Iklim dan Workshop Iklim Terapan: Aksi Iklim Kaum Muda untuk Perubahan Iklim Indonesia di Gedung BMKG, Selasa (20/8/2024). Menurut Dwikorita, saat ini angin dari Australia yang akan mengarah ke Asia, tentunya melewati Indonesia. Akibatnya, wilayah Indonesia bagian selatan saat ini kering, puncaknya Agustus-September ini. Antara lain Jawa, Nusa Tenggara, bahkan Papua selatan," paparnya. Adapun Yang masih di utara khatulistiwa ke utara, sekarang masih mengalami banjir. "Kenapa banjir padahal musim kemarau? Prediksi BMKG salah? Enggak. Itu karena enggak mau kompak (kondisi musim berbeda-beda). Makanya masih ada yang banjir," ungkap Dwikorita. BMKG juga sudah memantau potensi terjadinya La Nina lemah di akhir bulan Agustus-awal September nanti. Beberapa wilayah di Indonesia akan terdampak. Dari data diperkirakan, La Nina ini akan menimbulkan kenaikan curah hujan sekitar maksimal 10%. Baca Juga: Resmi dari BMKG, Ini Prakiraan Musim Hujan Tahun 2023, November Mulai Musim Hujan Salah satu wilayah yang diprediksi akan terdampak adalah Sumatra. "Pada bulan Oktober nanti diprediksi akan masuk musim hujan. Ini dipengaruhi angin dari Asia," ujarnya.