KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi dampak La Nina. Adanya La Nina bisa menjadi sebuah tantangan khususnya ketika memasuki musim tanam (MT) I yang pada Oktober 2020 hingga Maret 2021. Pasalnya, adanya La Nina bisa menyebabkan peningkatan akumulasi curah hujan bulanan Indonesia mulai 20% hingga 40% di atas normal. "[Karena La Nina] Akan ada ancaman banjir, ancaman longsor, dan ancaman kegagalan panen pada daerah-daerah tertentu. Karena airnya banyak, ada gejala-gejala hama yang mungkin juga muncul saat banjir" ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo secara virtual, Senin (26/10).
Musim La Nina, Mentan Yasin Limpo: Ada ancaman gagal panen
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi dampak La Nina. Adanya La Nina bisa menjadi sebuah tantangan khususnya ketika memasuki musim tanam (MT) I yang pada Oktober 2020 hingga Maret 2021. Pasalnya, adanya La Nina bisa menyebabkan peningkatan akumulasi curah hujan bulanan Indonesia mulai 20% hingga 40% di atas normal. "[Karena La Nina] Akan ada ancaman banjir, ancaman longsor, dan ancaman kegagalan panen pada daerah-daerah tertentu. Karena airnya banyak, ada gejala-gejala hama yang mungkin juga muncul saat banjir" ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo secara virtual, Senin (26/10).