Musim Liburan Imlek, Kota di China dalam Kondisi Waspada Tinggi Covid-19



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Beberapa kota di China dalam kondisi waspada tinggi Covid-19, ketika musim perjalanan liburan Tahun Baru Imlek bergulir mulai Senin (17 Januari), karena varian Omicron menjangkau lebih banyak wilayah termasuk Beijing.

Pihak berwenang China telah memperingatkan varian Omicron yang sangat menular menambah peningkatan risiko penularan Covid-19, saat ratusan juta orang melakukan perjalanan untuk liburan Tahun Baru Imlek yang jatuh 1 Februari.

Mengutip Channel News Asia, kota-kota, seperti Luoyang di Cina Tengah dan Jieyang di China Selatan, mengatakan pada Minggu (16/1), para pelancong wajib melaporkan kepada masyarakat, pengusaha, atau hotel tempat mereka menginap tiga hari sebelum kedatangan.


Kota di China Barat Daya, Yulin menyatakan pada Sabtu (15/1), mereka yang ingin masuk ke wilayahnya harus mengisi formulir online, termasuk kredensial kesehatan dan perincian perjalanan mereka, satu hari sebelumnya.

Baca Juga: Jelang Olimpiade Musim Dingin, Beijing Laporkan Kasus Omicron Lokal Pertama

Selama akhir pekan lalu, ibu kota China dan pusat teknologi di China Selatan masing-masing mendeteksi satu kasus varian Omicron yang ditularkan di dalam negeri.

Kemungkinan kasus Omicron di ibu kota China terinfeksi melalui barang-barang impor tidak bisa dikesampingkan, Pang Xinghuo, pejabat di otoritas pengendalian penyakit menular Beijing, mengatakan pada Senin (17/1).

Li Ang, Wakil Direktur Komisi Kesehatan Kota Beijing, menyatakan, sebuah rumahsakit setempat telah menerima sembilan pasien Omicron, dengan enam masih dirawat. Hanya, dia tidak mengungkapkan, kapan kasus itu terdeteksi atau mengapa tidak diungkapkan sebelumnya.

Kota Meizhou di Provinsi Guangdong menemukan satu infeksi Omicron terkait dengan wabah di Zhuhai, televisi Pemerintah China menyebutkan pada Senin.

Sejauh ini, setidaknya lima provinsi dan kota di China melaporkan infeksi Omicron lokal. Sementara 14 provinsi menemukan varian Omicron di antara pelancong yang datang dari luar negeri.

Editor: S.S. Kurniawan