JAKARTA. Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) pada semester I–2015 seret. Pada periode ini, perbankan pemain utama bisnis KPR, umumnya hanya mencetak pertumbuhan single digit akibat penurunan permintaan kredit karena lesunya ekonomi. Bank CIMB Niaga, contohnya. Tony Tardjo, Head Consumer Lending CIMB Niaga mengatakan, hingga Juni 2015 penyaluran KPR hanya naik 3,1% menjadi Rp 22,96 triliun. Padahal, pada Juni 2014 pertumbuhan KPR CIMB Niaga mencapai 13%. Namun, Tony tetap optimistis, pertumbuhan KPR sampai akhir 2015 mampu mencapai 10%–12%. Guna memacu KPR, kata Tony, CIMB Niaga akan kembali menurunkan suku bunga. "Mungkin bisa turun 25-50 basis poin," kata dia kepada KONTAN.
Musim paceklik penyaluran kredit rumah
JAKARTA. Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) pada semester I–2015 seret. Pada periode ini, perbankan pemain utama bisnis KPR, umumnya hanya mencetak pertumbuhan single digit akibat penurunan permintaan kredit karena lesunya ekonomi. Bank CIMB Niaga, contohnya. Tony Tardjo, Head Consumer Lending CIMB Niaga mengatakan, hingga Juni 2015 penyaluran KPR hanya naik 3,1% menjadi Rp 22,96 triliun. Padahal, pada Juni 2014 pertumbuhan KPR CIMB Niaga mencapai 13%. Namun, Tony tetap optimistis, pertumbuhan KPR sampai akhir 2015 mampu mencapai 10%–12%. Guna memacu KPR, kata Tony, CIMB Niaga akan kembali menurunkan suku bunga. "Mungkin bisa turun 25-50 basis poin," kata dia kepada KONTAN.