Musim panas, harga gasoline ikut panas



JAKARTA. Pemakaian gasoline cenderung meningkat di saat musim panas. Maklum, gasoline yang merupakan komponen bahan bakar kendaraan bermotor banyak digunakan di musim panas. Hal ini seiring dengan meningkatkan aktivitas masyarakat di musim panas jika dibandingkan dengan musim dingin.

Mengutip Bloombeg, Selasa (4/8) pukul 17.50 WIB, harga gasoline untuk kontrak pengiriman September 2015 di bursa New York Merchantile Exchange naik 1,7% ke level US$ 170,31 per gallon. Sejak awal tahun, harga gasoline mengalami penurunan sebesar 0,6%.

Ibrahim, Analis dan Direktur PT Ekuilibrium Komoditi Berjangka mengatakan, di negara empat musim, gasoline banyak dipakai selama musim panas. Sementara di musim dingin, pemakaian gasoline cenderung turun. Maklum, selama musim dingin aktivitas masyarakat tidak begitu besar. Pemerintah bahkan memberikan libur selama satu bulan sepanjang musim dingin.

Tak heran jika pertumbuhan ekonomi Amerika di kuartal pertama selalu rendah. Di kuartal pertama tahun ini misalnya, GDP Amerika hanya sebesar 0,2%. Namun, di kuartal II-2015, GDP Amerika melesat ke angka 2,3%. Senada dengan hal tersebut, harga gasoline mencapai level terendah pada 20 Januari 2015 yakni US$ 153,51 per gallon. Sedangkan level tertingginya sebesar US$ 204,94 per gallon dicapai pada 10 Juni lalu yang merupakan awal musim panas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto