Musim panen CPO di semester II, Sawit Sumbermas (SSMS) optimistis kinerja membaik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) optimistis dapat memperbaiki kinerja di semester II-2020. Terlebih setelah di kuartal I-2020 perusahaan membukukan rugi bersih, meski dari segi penjualan terdapat kenaikan.

Manajemen SSMS bilang, kuncinya ada di produksi dan nilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang cenderung stabil saat ini. "Pabrik kami beroperasi sempurna dan normal, sehingga harus terus ditingkatkan produktivitas dan efisiensinya," ujar Vallauthan Subraminam, Direktur Utama SSMS saat konferensi pers, Senin (29/6).

Baca Juga: Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) tidak membagi dividen tahun ini


Dia bilang, hingga bulan Mei lalu, perusahaan telah memproduksi sekitar 784.000 ton tandan buah segar (TBS), angka tersebut melampaui produksi TBS di semester pertama tahun lalu yang hanya 679.000 ton. 

Selain itu, di lima bulan pertama tahun ini, produksi minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO) SSMS sudah mencapai 180.000 ton. 

Lebih lanjut Vallauthan bilang, produksi CPO di paruh pertama biasanya menyumbang 40% dari total produksi dalam satu tahun. Artinya, masa panen raya baru akan terjadi di semester kedua dan saat itulah perusahaan bakal menggenjot produksi CPO. 

Vallauthan menambahkan, banyak produksi sawit di Malaysia dan Sumatra mengalami penurunan, namun SSMS masih mampu mengerek produksi secara optimal. Manajemen tak merinci target di tahun ini, namun perusahaan tercatat sempat memproyeksikan kenaikan produksi 25% year on year (yoy) menjadi 600.000 ton tahun ini.

Baca Juga: Prospek Sawit Sumbermas (SSMS) bisa membaik seiring kenaikan harga jual rata-rata

Pasar sawit di paruh kedua pun masih cukup sulit diprediksi, lantaran harga komoditas ini cenderung fluktuatif. SSMS akan mengontrol cost dengan ketat, supaya keuntungan tetap diperoleh meski harga CPO nanti turun. 

Oleh karena itu perusahaan hanya menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) kisaran Rp 100 miliar - Rp 300 miliar. Padahal sebelumnya, SSMS sempat berencana menyiapkan capex hingga Rp 617 miliar di tahun ini. 

Saat ini realisasi capex yang telah digunakan baru Rp 100 miliar, sebagian besar untuk operasionalisasi perusahaan dan produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari