Musim panen kopi tahun ini diperkirakan mundur



JAKARTA. Musim panen kopi tahun ini diperkirakan mundur. Itu ini terjadi karena iklim tanah air yang cenderung kering dan membuat musim tanam kopi mundur. Disisi lain, panen kopi diperkirakan bakal stagnan atau sama dengan kondisi tahun lalu.

Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Pranoto Soenarto mengatakan, meski iklim el nino tidak terbukti terjadi tahun lalu. Namun, musim kering tetap terjadi akhir tahun lalu dan membuat petani memundurkan masa tanamnya. Sejumlah masalah juga kerap terjadi saat petani memasuki musim tanam seperti persoalan pupuk dan benih.

"Panen seharusnya terjadi bulan ini untuk kopi robusta. Tapi mundur pada Mei nanti baru panen," ujar Pranoto pada Rabu (1/4).


Ia memprediksi panen kopi robusta berkisar 80.000 sampai 110.000 ton. Menyusul kemudian pada September akan kembali panen kopi arabika yang diperkirakan sebanyak 450.000 ton. Sehingga total produksi kopi mencapai 560.000 ton.

Namun produksi biji kopi juga bisa mencapai target tinggi hingga 600.000 ton. Nantinya produksi sebanyak 80% sampai 90% diperuntukkan untuk pasar ekspor. Sisanya, sekitar 10% sampai 20% untuk pasar lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa