KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Elon Musk, miliarder teknologi terkenal, telah meluncurkan sebuah inovasi besar dalam dunia kesehatan: sebuah bot AI bernama Grok. Diluncurkan pada tahun 2023, Grok adalah model bahasa besar (LLM) yang serupa dengan ChatGPT, namun dengan fokus pada memberikan analisis dan konsultasi kesehatan. Grok kini tersedia di jutaan ponsel di seluruh dunia, bahkan mungkin banyak yang belum menyadari keberadaannya.
Musk telah mendorong pengguna Twitter untuk menguji kemampuan Grok dalam memberikan saran medis, seperti menganalisis gambar medis seperti rontgen, PET, atau MRI.
Baca Juga: Jelang Pelantikan Presiden AS, Trump Hadapi Putusan Kasus Penipuan US$454 Juta Mengutip
unilad.com, pada bulan Oktober 2024, Musk menyatakan, "Cobalah mengirimkan gambar rontgen, PET, MRI, atau gambar medis lainnya untuk dianalisis oleh Grok. Meskipun ini masih tahap awal, hasilnya sudah cukup akurat dan akan semakin baik." Musk juga menyarankan Grok untuk memberikan wawasan mendalam, mulai dari mendeteksi keanehan pada hasil tes darah hingga menginterpretasikan gambar bayangan pada X-ray.
Grok: Asisten Medis Digital dengan Kemampuan Luar Biasa
Meskipun Musk dengan jujur mengakui bahwa Grok bukanlah "dokter sungguhan", ia menekankan bahwa AI ini cukup terampil dalam memberikan interpretasi awal yang berguna. Sebagai contoh, Grok bisa membantu mendeteksi apakah kadar kolesterol seseorang berisiko tinggi atau apakah ada kelainan yang terdeteksi dalam hasil MRI yang memerlukan tindak lanjut dari tenaga medis yang sesungguhnya. Bergabung dengan aplikasi Twitter, Grok kini tersedia bagi pengguna Premium dan Premium+ dengan biaya berlangganan US$16 per bulan. Meskipun demikian, tab Grok ini sering kali luput dari perhatian banyak pengguna.
Baca Juga: Donald Trump Tunjuk Andrew Ferguson Sebagai Pemimpin Komisi Perdagangan Federal (FTC) Ini menjadi alternatif yang jauh lebih murah dibandingkan konsultasi dokter di Amerika Serikat, yang dapat menghabiskan biaya antara US$100 hingga US$200 untuk konsultasi awal.
Kesuksesan Awal dan Pengalaman Pengguna
Meskipun ada beberapa kekurangan dalam penggunaan Grok, seperti kesalahan dalam mendiagnosis patah tulang selangka sebagai patah bahu, banyak pengguna yang berbagi pengalaman positif mereka. Salah satunya adalah pengguna yang mencoba mengirimkan gambar luka pasca-operasi temannya. Grok menganalisis gambar tersebut dan memberikan penjelasan rinci tentang kondisi luka, termasuk garis jahitan, memar, pembengkakan, dan kebersihan luka. Pengguna lain juga membagikan pengalaman mereka dengan hasil tes darah, yang juga dianalisis dengan akurasi oleh Grok. Beberapa bahkan berpendapat bahwa layanan seperti Grok bisa menjadi "game-changer" di wilayah yang kekurangan akses ke spesialis medis, yang mungkin tidak memiliki sumber daya untuk berkonsultasi langsung dengan dokter.
Kekhawatiran Mengenai Privasi dan Keamanan Data
Meski Grok mendapatkan sambutan positif dari banyak pengguna, ada kekhawatiran dari para ahli terkait dengan privasi dan keamanan data medis pribadi yang dibagikan dengan AI.
Baca Juga: Perjalanan New York-London Hanya 54 Menit Lewat Terowongan Senilai Rp313 Triliun Ini Bradley Malin, profesor informatika biomedis di Vanderbilt University, memperingatkan bahwa informasi medis sangat pribadi, dan tidak jelas bagaimana Grok akan menggunakan data tersebut. Dr. Harvey Castro dan Dr. Marc Siegel juga menekankan pentingnya peran dokter dalam mengawasi atau memberikan bimbingan secara jarak jauh, meskipun mereka mengakui potensi Grok sebagai langkah awal yang menjanjikan dalam teknologi medis. Dalam kebijakan privasi Twitter, dinyatakan bahwa mereka tidak "menjual informasi pribadi Anda", namun informasi dapat diberikan kepada pihak ketiga tertentu untuk membantu menawarkan atau mengoperasikan produk dan layanan mereka, tergantung pada pengaturan yang dipilih oleh pengguna.
Dampak Grok terhadap Industri Kesehatan
Dengan biaya konsultasi medis yang terus meningkat, Grok menawarkan alternatif yang lebih terjangkau bagi banyak orang, terutama di daerah yang kekurangan akses terhadap tenaga medis berkualitas. Musk telah mengungkapkan bahwa AI ini, meskipun masih dalam tahap pengembangan, dapat menawarkan layanan medis yang berguna dan lebih terjangkau.
Baca Juga: Perang Teknologi AS-China Memanas! Tiongkok Lakukan Penyelidikan Terhadap Nvidia Namun, tantangan ke depan adalah bagaimana menyeimbangkan antara kemajuan teknologi dan kebutuhan untuk memastikan bahwa layanan medis tetap aman, akurat, dan berada di bawah pengawasan profesional medis yang kompeten. Grok bisa menjadi bagian dari revolusi dalam cara orang mengakses layanan kesehatan, memberikan potensi untuk meningkatkan efisiensi sistem kesehatan global, namun dengan tetap mempertahankan standar keamanan dan akurasi yang sangat penting dalam bidang medis.
Editor: Handoyo .