JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar mengaku belum menerima surat pengajuan rencana akuisisi Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) dari Bank BNI.Padahal bank pelat merah itu mengaku telah melayangkan surat resmi pengajuan akuisisi BPUI itu sekitar dua bulan lalu. "Belum disampaikan ke meja saya. Mungkin keinginan saja, tapi suratnya belum sampai ke saya," ujarnya, usai rapat kerja (raker) dengan Komisi XI DPR, Selasa (12/7).Mustafa pun berjanji akan mengecek hal tersebut kepada Deputi Kementerian BUMN Bidang Jasa Keuangan Parikesit Suprapto. "Nanti saya coba tanya ke Pak Parikesit," ujarnya.Seperti diketahui, Bank BNI berniat mengakuisisi BPUI yang memiliki anak usaha Bahana Artha Ventura, Bahana Sekuritas, Graha Niaga Tatautama, dan Bahana TCW Investment Management. Opsi yang mencuat terkait rencana akuisisi itu melalui penukaran obligasi rekapitalisasi senilai Rp 17 triliun, dan pembelian secara tunai. Bank BNI sendiri belum menentukan mekanisme akuisisi BPUI tersebut lantaran masih harus membahas secara internal nilai jual dari perusahaan itu. Mustafa menyebut bakal mendukung rencana akuisisi itu apabila kedua perusahaan pelat merah itu berniat menggabungkan diri. Apalagi BPUI merupakan perusahaan yang memiliki sektor usaha yang lengkap dan akan menguntungkan bagi BNI. "Saya sangat mendukung kalau mereka mau akuisisi karena mereka saling menguatkan," paparnya.Terkait opsi pembelian, Mustafa cenderung menyerahkan keputusan mekanisme pembelian BPUI pada kedua belah pihak. "Terserah mereka. Prinsipnya mereka mau ambil saya setuju sekali, tapi (mekanisme) terserah mereka, tidak pada saya," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mustafa: Saya belum terima surat pengajuan akuisisi BPUI dari BNI
JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar mengaku belum menerima surat pengajuan rencana akuisisi Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) dari Bank BNI.Padahal bank pelat merah itu mengaku telah melayangkan surat resmi pengajuan akuisisi BPUI itu sekitar dua bulan lalu. "Belum disampaikan ke meja saya. Mungkin keinginan saja, tapi suratnya belum sampai ke saya," ujarnya, usai rapat kerja (raker) dengan Komisi XI DPR, Selasa (12/7).Mustafa pun berjanji akan mengecek hal tersebut kepada Deputi Kementerian BUMN Bidang Jasa Keuangan Parikesit Suprapto. "Nanti saya coba tanya ke Pak Parikesit," ujarnya.Seperti diketahui, Bank BNI berniat mengakuisisi BPUI yang memiliki anak usaha Bahana Artha Ventura, Bahana Sekuritas, Graha Niaga Tatautama, dan Bahana TCW Investment Management. Opsi yang mencuat terkait rencana akuisisi itu melalui penukaran obligasi rekapitalisasi senilai Rp 17 triliun, dan pembelian secara tunai. Bank BNI sendiri belum menentukan mekanisme akuisisi BPUI tersebut lantaran masih harus membahas secara internal nilai jual dari perusahaan itu. Mustafa menyebut bakal mendukung rencana akuisisi itu apabila kedua perusahaan pelat merah itu berniat menggabungkan diri. Apalagi BPUI merupakan perusahaan yang memiliki sektor usaha yang lengkap dan akan menguntungkan bagi BNI. "Saya sangat mendukung kalau mereka mau akuisisi karena mereka saling menguatkan," paparnya.Terkait opsi pembelian, Mustafa cenderung menyerahkan keputusan mekanisme pembelian BPUI pada kedua belah pihak. "Terserah mereka. Prinsipnya mereka mau ambil saya setuju sekali, tapi (mekanisme) terserah mereka, tidak pada saya," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News