JAKARTA. Meski kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengalami pertumbuhan, tingkat perpindahan atau mutasi masih cukup tinggi. Kondisi ini dikhawatirkan akan mempersulit tercapainya kepesertaan semesta di tahun 2019. Sepanjang tahun 2016 lalu, jumlah tenaga kerja yang masuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan totalnya sebanyak 16.177.218 orang, sementara untuk tenaga kerja yang memutuskan keluar dari kepesertaan mencapai 12.819.197 orang. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, pekerja yang keluar dari kepesertaan program-program BPJS Ketenagakerjaan itu antara lain adalah Aparatur Sipil Negara (ASN), perusahaan outsourcing, buruh harian lepas di perusahaan perkebunan dan pekerja di industri garmen. "ASN yang telah masuk, menjadi keluar lagi," kata Agus, Rabu (25/1).
Mutasi peserta BPJS Ketenagakerjaan masih tinggi
JAKARTA. Meski kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengalami pertumbuhan, tingkat perpindahan atau mutasi masih cukup tinggi. Kondisi ini dikhawatirkan akan mempersulit tercapainya kepesertaan semesta di tahun 2019. Sepanjang tahun 2016 lalu, jumlah tenaga kerja yang masuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan totalnya sebanyak 16.177.218 orang, sementara untuk tenaga kerja yang memutuskan keluar dari kepesertaan mencapai 12.819.197 orang. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, pekerja yang keluar dari kepesertaan program-program BPJS Ketenagakerjaan itu antara lain adalah Aparatur Sipil Negara (ASN), perusahaan outsourcing, buruh harian lepas di perusahaan perkebunan dan pekerja di industri garmen. "ASN yang telah masuk, menjadi keluar lagi," kata Agus, Rabu (25/1).