MYOH berencana caplok perusahaan tambang batubara



JAKARTA. Perusahaan jasa pertambangan, PT Samindo Resources Tbk, mengaku belum akan menambah utilisasi produksi batubara di tahun ini. Emiten berkode MYOH ini akan menggelontorkan capital expenditure (capex) senilai US$ 3 juta di 2017 ini.

"Spending tahun ini tidak besar, lantaran kita tidak menambah alat berat tambang," ujar Ahmad Zaki Natsir, Investor Relations PT Samindo Resources Tbk. saat paparan publik perusahaan, Selasa (9/5).

Akibatnya tahun ini MYOH hanya mengantongi satu proyek baru, yakni tambang batubara yang berlokasi di Kalimantan Timur.


"Soalnya kalau ada kontrak baru lagi, tentu kita harus menambah utiliasasi kita seperti rental alat berat dan lainnya," kata Zaki. Untuk kontrak tersebut tercatat berdurasi 2,5 tahun. Sedang total cadangan batubara ditaksir 6 juta ton.

Zaki mengatakan, MYOH diminta mampu menghasilkan 400 ribu ton batubara per tahunnya. Sampai dengan April kemarin, jumlah produksi batubara di Kalimantan Timur tersebut sudah mencapai 200 ribu ton. Selain itu, MYOH juga memproduksi batuan penutup di tambang tersebut sebanyak 7 juta bcm per tahun.

Tak puas dengan usaha jasa pertambangan saja, MYOH juga ingin memiliki tambang batubara sendiri. Zaki mengatakan, MYOH sudah menyiapkan dana US$ 100 juta untuk mengakuisisi sebuah tambang batubara.

Sayangnya perusahaan menolak menyebutkan nama perusahaan, namun diperkirakan lokasinya masih berada di Kalimantan. "Yang jelas tambang itu punya cadangan batubara 20 juta ton," kata Zaki.

MYOH belum mau terburu-buru mengakuisi tambang tersebut. Zaki mengaku perusahaannya masih terhambat oleh perizinan yang tumpang tindih. Sehingga MYOH tidak menargetkan akuisisi bisa di tahun ini.

Editor: Yudho Winarto