KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina memanfaatkan ajang balap internasional Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 di Mandalika untuk mendorong penggunaan digitalisasi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan. UMKM dari Rumah BUMN Lombok Timur akan menjajakan produknya di ajang balap tersebut. Puluhan UMKM ini akan menggunakan aplikasi MyPertamina untuk kemudahan bertransaksi selama acara berlangsung.
Baca Juga: MotoGP Indonesia 2024: Enea Bastianini Pecahkan Rekor Lap pada Sesi Latihan Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, UMKM binaan Pertamina memiliki kualitas produk yang unik dan berkualitas. Pada ajang internasional, produk UMKM yang umumnya terdiri dari produk makanan minuman dan kerajinan khas Indonesia ini banyak dicari oleh masyarakat maupun wisatawan. "Dengan banyaknya konsumen pada UMKM ini, penggunaan MyPertamina akan bermanfaat untuk mempermudah dan mempercepat transaksi," jelas Fadjar dalam siaran pers, Jumat (27/9). Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menambahkan, seluruh transaksi di area Pertamina Mandalika International Circuit wajib menggunakan MyPertamina.
Baca Juga: Pertamina Enduro VR46 Rilis Livery Spesial untuk MotoGP Mandalika, Seperti Apa? “Melalui pemanfaatan MyPertamina, hal ini akan memudahkan pencatatan penjualan dan pengelolaan stok bagi UMKM secara otomatis,” jelas Heppy. Pengguna aplikasi MyPertamina juga akan mendapatkan promo potongan 5 persen untuk setiap transaksi selama acara berlangsung. “Ini memberikan keuntungan lebih bagi pembeli dan UMKM yang berpartisipasi,” tambah Heppy. Pada sosialisasi penggunaan MyPertamina yang dilakukan di Rumah BUMN Lombok Timur, Rabu (25/9), Agus Hartadi, pemilik usaha Loyok Kreatif, menyambut baik inisiatif ini. “Peran teknologi sangat penting, terutama dalam ajang internasional seperti ini,” ujarnya.
Baca Juga: Musim MotoGP 2025 akan Menggelar Rekor 22 Balapan di 18 Negara 5 Benua Loyok Kreatif merupakan seni kerajinan menggunakan bambu dan sudah menjadi warisan leluhur yang diturunkan turun temurun di Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Agus kini telah menjadi salah satu penggerak ekonomi di Loyok yang menjadikan anyaman bambu sebagai komoditas diperhitungkan di pasar global. Hal serupa disampaikan Ni Ketut Wiryaningsih, pemilik UD Seribu Sukur. Ia juga merasakan manfaat digitalisasi. “MyPertamina sangat membantu kami dalam pencatatan transaksi dan memudahkan usaha untuk berkembang,” katanya. Pertamina berharap kehadiran MyPertamina dapat meningkatkan daya saing UMKM lokal dan memperkenalkan produk mereka di pasar global. Untuk menikmati kemudahan bertransaksi dan promo menarik, masyarakat dapat mengunduh aplikasi MyPertamina dengan mudah di Play Store atau App Store. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto