MYTX raih kenaikan penjualan tetapi sayang masih merugi



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Asia Pacific Investama Tbk memperoleh kenaikan penjualan bersih selama sembilan bulan pertama tahun ini. Hanya saja, beban usaha MYTX masih tinggi menyebabkan perusahaan masih memperoleh rugi bersih.

Menilik laporan keuangan perseroan, sampai kuartal-III 2018 ini pendapatan tumbuh hingga 53% year on year (yoy) menjadi Rp 1,73 triliun. Sementara beban pokok penjualan melebihi revenue, yakni Rp 1,79 triliun hingga akhir September tahun ini.

Namun kenaikan beban tersebut mampu ditekan, dimana pertumbuhannya 5,3% dibandingkan beban pokok penjualan tahun lalu yang mempunyai nilai Rp 1,23 triliun. "Sehingga rugi bersih kami berangsur dapat berkurang," sebut Carel Christanto Machmud, Direktur MYTX ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Kamis (1/11).


Adapun rugi bersih yang ditorehkan perseroan sampai September tahun ini ialah Rp 193,15 miliar, turun 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu rugi bersih Rp 222,44 miliar. Carel mengatakan, perseroan terus melakukan efisiensi di berbagai lini, khususnya pabrikan dan distribusi.

Sampai akhir tahun nanti MYTX optimis secara topline mampu tumbuh 30% yoy, hanya saja untuk bottomline perseroan enggan mematok dengan spesifik. Yang jelas, kata Carel, manajemen terus mengusahakan agar rugi dapat berkurang.

Untuk itu pula, MYTX cukup giat menggenjot penjualan ekspornya dimana target hingga akhir tahun nanti porsi ekspor kisaran 75% dari total revenue. Selain itu perusahaan juga meningkatkan terus volume produksinya dengan penambahan kapasitas di pabrikan.

Sayangnya, Carel belum dapat membagikan detil tersebut selain utilisasi pabrikan sudah mencapai 85% dan terus ditingkatkan. Sebelumnya, MYTX juga berencana membeli mesin dengan menyiapkan dana US$ 25 juta.

Carel mengatakan, sebagian dana sudah diserap dan masih berproses hingga akhirnya pembelian komplit. Dana tersebut rencananya meningkatkan kapasitas produksi pabrikan menjadi 33.000 bales per bulan untuk benang, lalu kain grey sebanyak 3 juta m² per bulan dan denim 2 juta yard per bulannya.

Sampai kuartal tiga tahun ini benang menyumbang besar bagi penghasilan perseroan yakni Rp 1,07 triliun, tumbuh hingga dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 668 miliar. Diikuti oleh denim senilai Rp 348 miliar dan Grey sebanyak Rp 264 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini