BANDUNG. Dunia industri pesawat terbang Indonesia kembali bergeliat. Hal tersebut ditandai dengan pembuatan prototipe pesawat terbang N219 yang dikembangkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bersama PT. Dirgantara Indonesia (DI). Hari ini, Selasa (9/9/2014), pengembangan pesawat perintis berpenumpang 19 orang itu dimulai dengan pemotongan pertama detail part manufacturing material pesawat berupa kusen kaca depan. Kepala LAPAN Thomas Djamalludin, mengatakan, butuh waktu kurang lebih dari 10 tahun untuk bisa mewujudkan mimpi memulai proyek pembuatan protipe pesawat N219 ini. Selain mematangkan konsep dan desain, LAPAN perlu meyakinkan pemerintah kalau pesawat N219 ini bisa kembali membanggakan industri pesawat terbang dalam negeri.
N219, pesawat baru produksi Indonesia
BANDUNG. Dunia industri pesawat terbang Indonesia kembali bergeliat. Hal tersebut ditandai dengan pembuatan prototipe pesawat terbang N219 yang dikembangkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bersama PT. Dirgantara Indonesia (DI). Hari ini, Selasa (9/9/2014), pengembangan pesawat perintis berpenumpang 19 orang itu dimulai dengan pemotongan pertama detail part manufacturing material pesawat berupa kusen kaca depan. Kepala LAPAN Thomas Djamalludin, mengatakan, butuh waktu kurang lebih dari 10 tahun untuk bisa mewujudkan mimpi memulai proyek pembuatan protipe pesawat N219 ini. Selain mematangkan konsep dan desain, LAPAN perlu meyakinkan pemerintah kalau pesawat N219 ini bisa kembali membanggakan industri pesawat terbang dalam negeri.