NAB Reksadana di Agustus melorot



JAKARTA. Kinerja reksadana sepanjang Agustus 2012 yang melempem, memangkas dana kelolaan reksadana alias Nilai Aktiva Bersih (NAB) di bulan itu. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) mencatat, dana kelolaan reksadana di Agustus turun 2,41% menjadi Rp 175 triliun. Per akhir Juli 2012, dana kelolaan tercatat Rp 179,33 triliun.

Fakhri Hilmi, Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam LK, mengatakan, penurunan itu lebih banyak disumbang oleh penurunan dana kelolaan reksadana saham. Sepanjang Agustus, dana kelolaan reksadana saham merosot sebesar Rp 3,54 triliun menjadi Rp 59,988 triliun.

Sementara reksadana yang lain, seperti reksadana pendapatan tetap dan reksadana campuran menurun tipis, masing-masing, menjadi Rp 32,792 triliun dan Rp 21,271 triliun. "Namun dana kelolaan reksadana pasar uang dan reksadana syariah naik," ujarnya di Jakarta, akhir pekan lalu.


Fakhri mengatakan, meski NAB mengalami penurunan, tapi jumlah unit penyertaan (UP) naik dari 106,223 miliar di Juli menjadi 107,109 miliar di Agustus. Itu menandakan, investor yang melakukan subscription masih relatif banyak. Pasalnya, selama Agustus lalu, harga saham dan obligasi yang menjadi aset dasar reksadana terbuka masih lumayan murah.

Adalah PT Panin Asset Management (PAM) yang menjadi salah satu Manajer Investasi (MI) yang mengalami penurunan NAB di bulan lalu. Data Bapepam menunjukkan, dana kelolaan MI ini sebesar Rp 8,691 triliun. Angka itu turun tipis dari posisi per akhir Juli, yaitu Rp 8,925 triliun.

Rudiyanto, Head Operation and Business Development Panin Asset Management, mengatakan, penurunan dana kelolaan ini lebih disebabkan penurunan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun, PAM mencatatkan kenaikan UP menjadi 1,85 miliar di Agustus dari Juli yang sebesar 1,83 miliar.

RDPT juga turun

Rudiyanto optimistis, pada bulan ini, IHSG masih akan terdorong dari stimulus quantitative easing tahap ketiga (QE 3), sehingga akan menjadi angin segar untuk investor reksadana. Namun, peningkatan IHSG di bulan ini bisa jadi dimanfaatkan investor untuk melakukan aksi profit taking. Agar NAB tetap meningkat, PAM akan memperluas basis investor dengan menyasar investor ritel. Selain itu, PAM juga akan mempermudah proses transaksi.

AAA Securities juga mengalami penurunan dana kelolaan. Di Agustus dana kelolaan MI ini menjadi Rp 1,605 triliun dari bulan sebelumnya yakni Rp 1,629 triliun. Siswa Rizali, Fund Manager AAA Securities, mengatakan, ada beberapa produk reksadana terproteksi yang jatuh tempo. Itu yang turut menyumbang penurunan NAB. Sementara, total UP juga turun tipis menjadi 1,449 miliar dari bulan sebelumnya yang sebesar 1,457 miliar.

Bukan cuma reksadana konvensional, NAB Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT) juga merosot 6,2% menjadi Rp 32,549 triliun. Dari total 94 produk, 75 produk RDPT non Proyek dan 19 produk RDPT berbasis proyek.Menurut Fakhri, pertumbuhan NAB reksadana penyertaan terbatas tak secepat reksadana konvensional. Apalagi, RDPT berbasis proyek. Produk itu harus memiliki underlying asset dengan tepat. Sedang RDPT nonproyek turut terseret penurunan kinerja IHSG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini