JAKARTA. Kinerja reksadana saham diuntungkan oleh melesatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) di awal tahun ini. Direktur PT Sucorinvest Asset Management, Christian Hermawan menyatakan, pertumbuhan reksadana saham mengikuti IHSG. Dengan kata lain, peningkatan kelolaan reksadana berasal dari kenaikan nilai aset dasar reksadana. Lihat saja data di pusat informasi reksadana. Per Februari 2013, total nilai aktiva bersih (NAB) reksadana mencapai sekitar Rp 183,25 triliun, naik ketimbang posisi Januari 2013 senilai Rp 181,1 triliun. Tapi, total unit penyertaan pada Februari lalu turun menjadi 110,69 miliar unit. Sebagai perbandingan, total unit penyertaan per Januari 2013 mencapai 111,79 miliar unit.
Namun, ia belum yakin jika kinerja rata-rata reksadana saham tahun ini bisa lebih unggul dari IHSG. Sebab, hal itu tergantung strategi manajer investasi dalam memilih portofolio. Saat ini, sebesar 60% dana kelolaan reksadana saham Sucorinvest diparkirkan pada saham LQ45. Reksadana saham Sucorinvest bernama Sucorinvest Equity Fund menempatkan 15,8% dana kelolaan di sektor keuangan, 13% pada infrastruktur dan transportasi, 12,5% di sektor perdagangan dan investasi, 9,9% di sektor konsumsi, dan 8,8% di industri dasar. "Target
return reksadana saham kami hingga akhir tahun antara 20%-25%," ungkap Christian. Christian yakin, IHSG berpotensi menembus level 5.000 dalam waktu dekat. Sebab, dana asing masih masuk ke pasar modal Indonesia. Reksadana saham Panin Dana Maksima buatan PT Panin Asset Management mencatatkan pertumbuhan 14,73% sejak akhir tahun 2012 hingga Februari 2013. Kinerja ini berhasil melampaui kinerja rata-rata reksadana saham serta kinerja IHSG. Panin menargetkan, imbal hasil reksadana saham ini bisa mencapai 20% hingga akhir tahun. "Kinerja reksadana saham kami banyak terbantu sektor perbankan,
consumer goods, dan properti. Portofolio kami yang fokus di saham berkapitalisasi besar juga mendapatkan keuntungan dari derasnya capital inflow Januari hingga Februari," tutur Ridwan Soetedja, Direktur Panin Asset Management. Ketiga sektor tersebut, lanjut Ridwan, masih sangat prospektif sepanjang tahun ini. Pihaknya meyakini, sektor perbankan dan properti masih berpotensi naik. Meskipun sektor properti sudah naik tinggi sepanjang 2012, peluang kenaikan harga masih terbuka. Sedangkan, sektor konsumsi masih diuntungkan dari pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya masyarakat kelas menengah.
Saat ini, dana kelolaan Panin Rp 11,5 triliun. Kontribusi terbesar dari reksadana saham, yakni sebesar 60%. Dana kelolaan tersebut diharapkan bisa tumbuh menjadi Rp 15 triliun pada akhir tahun. Analis PT Infovesta Utama, Praska Putrantyo memperkirakan, IHSG tahun ini akan tumbuh 14,7%. Pihaknya berasumsi, IHSG hingga akhir 2013 akan menembus level 4.950. Sementara, pertumbuhan reksadana saham berdasarkan
equity fund index diproyeksikan antara 11,5%-14,8%. Praska menilai, IHSG masih rawan koreksi. "Tapi, jika investor memiliki visi jangka panjang, maka bisa mengakumulasi saat pasar tertekan," tutur Praska. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati