KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelangkaan tenaga ahli masih menjadi permasalahan bagi perkembangan perusahaan-perusahaan berbasis online di Indonesia. Jumlah penggunaan layanan profit berbasis online yang membludak dalam jangka waktu yang sangat cepat menjadi sebab dari kelangkaan tenaga ahli tersebut. Pelaku-pelaku bisnis berbasis online di Indonesia masih mengeluhkan minimnya tenaga ahli di bidang pengembangan IT. Hal itu tentu menjadi cerminan atas ketidaksiapan bangsa dalam menghadapi era digitalisasi industri. “Berbicara tentang perkembangan industri berbasis online seperti e-commerce di Indonesia, tidak bisa dipisahkan dari kesiapan tenaga ahli yang tersedia. Jujur, kami masih sangat kekurangan tenaga ahli di situ,” ujar Nadiem Makarim selaku CEO dari perusahaan transportasi berbasis online Go-jek saat mengisi diskusi panel di acara The Economist Events’ Indonesia Summit, Hotel Shangri-La, Kamis, (5/4).
Nadiem Makarim beberkan permasalahan perusahaan berbasis online di Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelangkaan tenaga ahli masih menjadi permasalahan bagi perkembangan perusahaan-perusahaan berbasis online di Indonesia. Jumlah penggunaan layanan profit berbasis online yang membludak dalam jangka waktu yang sangat cepat menjadi sebab dari kelangkaan tenaga ahli tersebut. Pelaku-pelaku bisnis berbasis online di Indonesia masih mengeluhkan minimnya tenaga ahli di bidang pengembangan IT. Hal itu tentu menjadi cerminan atas ketidaksiapan bangsa dalam menghadapi era digitalisasi industri. “Berbicara tentang perkembangan industri berbasis online seperti e-commerce di Indonesia, tidak bisa dipisahkan dari kesiapan tenaga ahli yang tersedia. Jujur, kami masih sangat kekurangan tenaga ahli di situ,” ujar Nadiem Makarim selaku CEO dari perusahaan transportasi berbasis online Go-jek saat mengisi diskusi panel di acara The Economist Events’ Indonesia Summit, Hotel Shangri-La, Kamis, (5/4).