JAKARTA. PT Astra International Tbk (
ASII) terus mengejar pertumbuhan laba. Laba bersih ASII di semester pertama tahun ini naik 11%
year on year dari Rp 8,8 triliun menjadi Rp 9,8 triliun. Laba bersih per saham pun naik 11% menjadi Rp 242 per saham. Pertumbuhan laba ini karena adanya kenaikan pendapatan yang sebesar 8% menjadi Rp 94,3 triliun. Divisi agribisnis dan pertambangan menjadi motor penggerak utama untuk kinerja ASII di Semester I-2014. Tengok saja, laba divisi agribisnis meroket hingga 91% menjadi Rp 1,1 triliun. Laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbk (
AALI), naik menjadi Rp 1,4 triliun.
Harga rata-rata minyak kelapa sawit (CPO) meningkat 32% menjadi Rp 8.728/kilogram, sementara penjualan CPO mengalami penurunan sebesar 10% menjadi 675.000 ton, karena mulai beroperasinya kilang minyak sawit di Sulawesi Barat, yang telah menjual 92.000 ton olein sepanjang semester pertama tahun 2014. Sementara laba bersih Divisi Alat Berat dan Pertambangan naik 41% menjadi Rp 2 triliun. Pendapatan PT United Tractors Tbk (
UNTR), naik 11% dan laba bersihnya tumbuh 42% menjadi Rp 3,3 triliun. Penjualan alat berat Komatsu memang turun sebesar 10% menjadi 2.207 unit, namun penurunan pendapatan tersebut cukup tertahan oleh kenaikan pendapatan pada suku cadang dan jasa purna jual. Sementara PT Pamapersada Nusantara (PAMA), anak usaha UNTR di bidang kontraktor penambangan batu bara, diuntungkan oleh kenaikan volume produksi batu bara pada stripping ratio yang lebih rendah. PAMA mencatat peningkatan pendapatan bersih sebesar 12% karena kontrak produksi batu bara naik 20% menjadi 60 juta ton, sementara kontrak pengerjaan pemindahan tanah (overburden removal) turun 3% menjadi 401 juta bcm. Pendapatan di bidang pertambangan juga naik 46% karena kenaikan penjualan batu bara sebesar 51% menjadi 3,4 juta ton. Meski demikian , harga jual rata-rata batu bara masih turun sebesar 7%. Di sisi lain, ASII justru mendapat tekanan dari kontributor utamanya, di divisi otomotif. Laba bersih divisi otomotif turun 9% menjadi Rp 4 triliun. Padahal permintaan kendaraan bermotor masih cukup baik. Perang diskon membuat laba bersih turun. Apalagi, kontribusi laba bersih dari PT Astra Otoparts Tbk
(AUTO) juga turun karena penyusutan kepemilikan saham ASII di AUTO, dari 95,7% menjadi 80%. Penjualan mobil ASII hanya naik 4% menjadi 334.000 unit, dengan pangsa pasar menurun dari 53% menjadi 52%. Sepanjang semester pertama tahun 2014, ASII meluncurkan 11 model baru dan 7 model facelift. Sementara itu, sepeda motor Honda keluaran PT Astra Honda Motor (AHM) naik 11% menjadi 2,6 juta unit. Pangsa pasar motor pun naik dari 60% menjadi 62%. “Bisnis Grup Astra mencatat hasil yang beragam pada semester pertama tahun 2014 ini, meskipun volume operasional masih tinggi. Kinerja keuangan hingga akhir tahun diperkirakan masih baik, walaupun kompetisi pada pasar mobil masih tinggi dan harga batu bara diperkirakan masih rendah,” ungkap Presiden Direktur ASII, Prijono Sugiarto., Kamis (24/7).
Lalu, laba bersih Divisi Jasa Keuangan naik 15% menjadi Rp 2,5 triliun. Namun, jika tidak memperhitungkan keuntungan dari akuisisi 50% saham Astra Aviva Life, maka laba bersih Divisi Jasa Keuangan turun sebesar 5% menjadi Rp 2 triliun. Laba bersih divisi infrastruktur, logistik dan lainnya malah turun sebesar 23% menjadi Rp 171 miliar. Saat ini, ASII mulai membangun jalan tol Kertosono-Mojokerto di Surabaya sepanjang 40,5 km. Sesi satu sepanjang 14,7 km diharapkan bisa mulai beroperasi sebelum akhir tahun 2014. Sementara Anandamaya Residences, proyek residensial yang 60% sahamnya dimiliki ASII diharapkan mulai memasarkan unitnya pada kuartal III tahun ini. Untungnya, laba bersih Divisi Teknologi dan Informasi masih naik 53% menjadi Rp 84 miliar. PT Astra Graphia Tbk (
ASGR), mencatat laba bersih sebesar Rp 110 miliar, naik 53% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal kedua, ASGR melepas 51% sahamnya di AGIT Monitise Indonesia, dan membukukan keuntungan sebesar Rp 42 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia