KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (
CTRA) catatkan pertumbuhan pendapatan pra-penjualan (
marketing sales) di 2022. Emiten properti ini, berhasil meraup perolehan
marketing sales sebesar Rp 8,2 triliun.
Head of Investor Relation CTRA Aditya Ciputra Sastrawinata mengatakan, realisasi
marketing sales tersebut tumbuh
double digit dibandingkan tahun 2021. "Kami berhasil mencapai
marketing sales Rp 8,2 triliun yang merupakan kenaikan sebesar 11% dibanding tahun lalu," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (18/1).
Menurutnya, realisasi itu merupakan hasil yang sangat baik karena pada awal tahun 2022, CTRA memiliki target pertumbuhan yang konservatif sebesar 5%.
Baca Juga: Sido Muncul (SIDO): Capaian Kinerja Tahun 2022 Sesuai Ekspektasi Aditya juga memaparkan, pada 2022 pihaknya memperhatikan ada beberapa tren terjadi. Pertama, dari segi metode pembayaran pihaknya melihat semakin banyak dari pembeli yang menggunakan skema KPR untuk membiayai unitnya. "Komposisinya naik dari 58% dari total
marketing sales di 2021 ke 62% dari total
marketing sales di 2022," sebutnya. Lanjutnya, angka tersebut merupakan level tertinggi dalam sejarah perusahaan. Oleh sebab itu, CTRA menilai hal tersebut menunjukkan bahwa perbankan masih memiliki ambisi untuk membesarkan portfolio KPR mereka dengan menjaga suku bunga KPR agar tetap terjangkau bagi pembeli. Kedua, dari tipe produk yang mana tipe produk perumahan dan ruko menjadi sumber pertumbuhan dan merupakan 96% dari total
marketing sales Ciputra. Berbanding terbalik dibandingkan dengan kelemahan di segmen apartemen dan perkantoran yang dinamika
supply dan
demand-nya masih tidak kondusif.
Aditya pun menjabarkan bahwa dari perolehan
marketing sales 2022, produk perumahan menjadi kontributor utama dengan menyumbang 79%. Disusul ruko 17%, apartemen 3%, dan perkantoran 1%. Untuk tahun ini, Aditya menyebut manajemen masih belum dapat memberikan rincian target kinerja. Yang jelas, CTRA akan memasuki tahun ini dengan optimisme yang terjaga. "Kami awalnya memasuki tahun 2022 dengan optimisme yang terjaga dan target 5% karena kami menyadari risiko yang ditimbulkan oleh kontribusi penjualan PPN ditanggung pemerintah yang lebih rendah dan tren kenaikan suku bunga acuan. Mengingat bahwa kami akan menghadapi risiko yang serupa di tahun 2023, kami akan memasuki tahun ini dengan sikap yang sama dan memantau pasar seiring berjalannya tahun," jelas dia.
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) Optimistis Kinerja Tahun Ini Tumbuh Lebih Baik Namun demikian, tahun ini CTRA tetap akan meluncurkan produk-produk baru. Aditya bilang, perseroan akan
launching 2-3 proyek baru yang berlokasi di Serpong, Sentul, dan Medan. Yang akan terjadi dalam waktu dekat adalah
launching proyek baru CitraGarden Serpong. Proyek tersebut merupakan pengembangan dengan Green Development Masterplan seluas 350 Ha. Berada di lokasi strategis, 1 menit ke Stasiun Cisauk dan 10 menit ke akses Tol Jakarta-Serpong. CitraGarden Serpong menawarkan sebuah 'New Living Experience', sebuah hunian nyaman dengan konsep Ecoculture, dengan lokasi strategis dekat dengan beragam fasilitas pendukung mulai dari kerja, edukasi, hingga hiburan. "Di luar proyek baru, kami juga akan terus kembangkan dan membuka klaster baru di proyek eksisting kami, terutama di kota kota besar seperti Jabodetabek, Surabaya, Medan, dan Makassar," imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari