Naik 18%, SKK Migas Targetkan Investasi di Hulu Migas Tembus US$ 16,1 Miliar di 2024



KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan investasi di hulu migas mencapai US$ 16,1 miliar atau setara Rp 261,6 triliun, tumbuh 18% dari realisasi tahun 2023.

Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi, mengatakan, sumber daya gas di Indonesia melimpah sehingga pemerintah melalui SKK Migas bersama KKKS mencanangkan target gas 12,9 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada tahun 2030.

Ia menjelaskan, investasi di sektor migas sudah menunjukkan tren yang meningkat sejalan dengan dukungan dari pemerintah yang telah memberikan berbagai dukungan insentif baik untuk fiskal maupun nonfiskal.


Baca Juga: SKK Migas Ungkap Wilayah Jawa Barat Kekurangan Pasokan Gas untuk Industri

Jika melihat data investasi di hulu migas pada 2023, kata Kurnia, di tengah investasi energi fosil yang mulai ada kecenderungan beralih kepada energi terbarukan, namun investasi sektor hulu migas di Indonesia tahun 2023 mencatatkan angka US$ 13,7 miliar meningkat 13% dari 2022.

"Dan pada tahun ini, kami sama-sama mencanangkan target US$ 15 sampai US$16 miliar," kata Kurnia dalam Forum Gas di Bandung, Rabu (19/6).

Untuk mendukung target tersebut, SKK Migas bersama KKKS melakukan aktivitas yang agresif salah satunya pengeboran sumur yang terus mengalami peningkatan.

Kurnia memaparkan, tercatat jumlah pengeboran yang meningkat sangat drastis yaitu tahun 2019 hanya mengembor 322 sumur. Pada 2023-2024 ini, pihaknya  menargetkan 799 sumur.

Baca Juga: SKK Migas Masih Melakukan Evaluasi Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT)

"Yang artinya menunjukkan investasi di hulu migas ini masih sangat tinggi," tutur Kurnia.

Dari sisi suplai, kebutuhan industri terhadap migas terus bertambah untuk industri yang sudah ada maupun industri-industri baru. 

Editor: Noverius Laoli