KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (
BNGA) telah membukukan laba bersih konsolidasian senilai Rp 1,68 triliun di kuartal I-2024. Dengan capaian tersebut, laba Bank CIMB Niaga meningkat 6,32% YoY. Adapun, kenaikan laba yang dicatatkan CIMB Niaga justru ditopang oleh pendapatan non bunga. Ada beberapa pos pendapatan yang tercatat mengalami kenaikan signifikan di tiga bulan pertama 2024 ini. Ambil contoh, keuntungan dari penjabaran transaksi valuta asing yang naik 162,76% YoY menjadi Rp 511,33 miliar. Sementara, pendapatan berbasis komisi juga naik sekitar 33% YoY menjadi Rp 970,9 miliar.
Tak hanya itu, CIMB Niaga juga tampaknya menurunkan beban pencadangan yang dikeluarkan menjadi Rp 408,38 miliar. Sebagai perbandingan, pada periode sama tahun lalu, pembentukan pencadangannya sebesar Rp 745,78 miliar.
Baca Juga: QRIS CIMB Niaga Capai 10,6 Juta Transaksi Per Maret 2024 Sementara itu, pendapatan bunga bersih CIMB Niaga justru mengalami penurunan di tengah meningkatnya beban bunga yang tinggi. CIMB Niaga hanya mencatatkan pendapatan bunga bersih pada periode Januari hingga Maret 2024 senilai Rp 3,28 miliar atau turun 3,61 miliar. Untungnya, CIMB Niaga mampu meningkatkan simpanan dana murah di periode ini mencapai 8,9% YoY atau senilai Rp 160,1 triliun. Itu terjadi ketika Dana Pihak Ketiga (DPK) hanya naik 3,3% YoY menjadi Rp 248 triliun. Dari sisi penyaluran kredit, CIMB Niaga bersama entitas anak usahanya telah menyalurkan kredit sebesar Rp 211,6 triliun. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sekitar 6% dibandingkan periode sama tahun lalu. Adapun, kredit non ritel masih mendominasi portofolio kredit dengan senilai Rp 113,7 triliun. Namun, kalau dilihat dari sisi pertumbuhan, kredit non ritel ini justru yang mengalami pertumbuhan paling lambat karena hanya 4,8% YoY.
Baca Juga: CIMB Niaga Tetap Pertahankan Target Penyaluran Kredit Naik 8% di 2024 Di sisi lain, pembiayaan syariah justru yang tercatat mengalami kenaikan paling pesat mencapai 15,4% YoY. Total pembiayaan syariah yang disalurkan CIMB Niaga pada periode kuartal I-2024 ini mencapai Rp 56,2 triliun.
Untuk kualitas kredit, CIMB Niaga tercatat mengalami kenaikan
Non Performing Loan (NPL)
net. NPL net CIMB Niaga pada periode ini ada di level 0,79% dan naik tipis dari periode sama tahun lalu yang berada di level 0,78%.
Net Interest Margin (NIM) CIMB Niaga juga tercatat mengalami penurunan sekitar 51 basis poin. NIM yang dicatatkan CIMB Niaga untuk periode kuartal I-2024 berada di level 4,20%. Terakhir, total aset yang dimiliki CIMB Niaga dan entitas anak usaha hingga 31 Maret 2024 mencapai Rp 332,99 triliun. Pada periode akhir tahun 2023, total aset yang dimiliki CIMB Niaga mencapai Rp 334,37 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati