Naik Dibanding Tahun Lalu, Ada 2 Juta Permohonan Paspor Hingga Akhir Mei 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Silmy Karim mengatakan, ada peningkatan permohonan paspor, visa dan izin tinggal.

Berdasarkan data pihaknya, Silmy menyebut hingga akhir Mei 2023 jumlah permohonan pembuatan paspor yang masuk sudah mencapai 2 juta.

"Sampai akhir Mei sudah 2 juta permohonan paspor jadi sebulan ada 450.000 paspor. Dibandingkan dengan sebelum covid yang hanya 250.000 paspor. Jadi ada peningkatan minat permohonan paspor di tahun 2023," kata Silmy saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI, Rabu (21/6).


Adapun untuk visa dan izin tinggal Sylmi menyebut juga mengalami peningkatan permohonan. Peningkatan permohonan paspor, visa dan izin tinggal seiring dibukanya pembatasan atas adanya pandemi Covid-19 lalu.

Ia menyebut, permohonan visa ke pihaknya saat ini sudah hampir sama dengan 2022. Sayangnya Silmy tak merinci berapa detail kenaikan yang terjadi pada permohonan visa dan izin tinggal.

Baca Juga: Indonesia Menghentikan Sementara Kebijakan Babas Visa Kunjungan dari 159 Negara

Ia mengungkapkan, pada 2022 lalu permohonan pembuatan paspor sebanyak 3,8 juta. Sedangkan untuk visa 2,8 juta dan izin tinggal 459.

Dari sisi perlintasan Ia mengatakan sudah mendekati normal. Di mana di Bandara Soekarno Hatta sebelum pandemi Covid-19 per hari ada sekitar 5.000 warga negara asing (WNA) masuk. Saat jumlah WNA yang masuk lewat Bandara Soekarno Hatta kurang lebih sama yakni 5.000 per hari.

Hal sama juga terjadi di Bali, sebelum pandemi rata-rata WNA masuk sekitar 17.000 sehari dan kini sudah diangka13.000 per hari. Dengan demikian saat ini sudah ada peningkatan WNA yang masuk ke Indonesia.

Saat ini menurutnya masih ada negara yang membatasi penerbangannya. Sylmi mengatakan jika China sudah membuka penerbangannya maka WNA yang datang ke Bali akan lebih tinggi lagi.

"Bahkan mungkin kalau China, kan masih banyak penerbangan yang ditutup seperti China. Jadi kalau China sudah benar-benar terbuka, Saya yakin WNA yang melintas masuk ke Bali itu lebih tinggi dari 2019," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari