KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simpanan masyarakat semakin gemuk di perbankan. Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) industri perbankan mencapai Rp 7.266,8 triliun, atau naik 10,1% yoy pada Mei 2022. Peningkatan simpanan nasabah juga terjadi pada sejumlah bank. Bank BRI misalnya, berhasil menghimpun DPK sebesar Rp 1.117 triliun pada Mei 2022. Nilai itu meningkat 6,89% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, peningkatan DPK berkat kontribusi dana murah (CASA) yakni giro tumbuh 35,93% yoy dan tabungan 9,76% yoy pada Mei 2022.
"Peningkatan porsi CASA ini merupakan bagian dari transformasi struktur liabilitas perseroan untuk mendukung bisnis yang berkelanjutan," kata Aestika, Kamis (30/6). Baca Juga: OJK: Kondisi Perbankan Masih Terjaga di Tengah Kerentanan Ekonomi Global Melalui transformasi tersebut, perusahaan fokus pada transaksi berbasis produk dan layanan pada segmen wholesale. Kemudian penguatan fitur dan transaksi keuangan melalui Super Apps BRImo. Selain itu, peningkatan proporsi dana murah tak lepas dari optimalisasi BRI terhadap 130 juta nasabah perseroan. Strategi tersebut melalui penyediaan produk CASA BRI yang lengkap serta produk Giro. Untuk tabungan sendiri, BRI memiliki Tabungan BRI BritAma, Simpedes dan Tabunganku. DPK Bank Mandiri juga naik. Hingga Mei 2022, DPK Bank Mandiri menyentuh Rp 1.017,42 triliun, naik 10,9% yoy. Senior Vice President Retail Deposit Product And Solution Group Bank Mandiri Evi Dempowati berkata, peningkatan itu sejalan dengan strategi bisnis perseroan.