Naik kelas jadi BUKU III, ini rencana bisnis BNI syariah ke depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BNI Syariah telah resmi menduduki posisi BUKU III di tahun 2020. Dalam laporan keuangan perusahaan per Juni 2020 total modal inti tier 1 perseroan sudah menembus Rp 5,07 triliun. Predikat tersebut diraih perseroan setelah 10 tahun berdiri.

Hal tersebut diperoleh perseroan pasca adanya tambahan dari induk perseroan yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 225,59 miliar dalam bentuk non tunai alias inbreng pada awal tahun 2020 lalu. 

Pasca masuk sebagai BUKU III, BNI Syariah punya sederet rencana bisnis yang bisa digarap. Antara lain dengan optimalisasi bisnis digital dan transaksional sekaligus menggali potensi pengembangan pada bisnis internasional. 


Baca Juga: Pemerintah akan tambah penempatan dana di bank BUMN dan BPD, ini perinciannya

Sekretaris Perusahaan BNI Syariah, Bambang Sutrisno menjelaskan beberapa optimalisasi digital yang tengah digarap perseroan antara lain mengadakan  webinar dalam rangka meningkatkan literasi keuangan syariah, khususnya terkait produk dan layanan digital.

Kemudian, memberikan  kemudahan melalui layanan WhatsApp Official BNI Syariah, sebagai sarana komunikasi nasabah dalam proses pembukaan rekening, terutama di masa pandemi COVID-19, namun tetap mengacu kepada prosedur KYC yang berlaku. 

Lalu, menambah opsi layanan transaksional berbasis digital melalui aplikasi Hasanah Mobile. Aplikasi ini dapat digunakan untuk pengajuan BNI iB Hasanah Card, produk pembiayaan, pencarian lokasi cabang terdekat yang beroperasi, cetak online mutasi transaksi bulanan 6 bulan terakhir dan transaksi finansial lainnya seperti mobile banking pada umumnya. 

Terakhir dengan melakukan inovasi  digital untuk kalangan internal berupa aplikasi Hasanah Employee yang dapat digunakan untuk memantau kondisi dan kinerja Pegawai kapan pun dan dimana pun. Aplikasi ini  juga merupakan sarana komunikasi dua arah antara Pegawai dan Manajemen, sehingga informasi dapat diterima secara real time dan kondusif.

Baca Juga: Sepanjang 2020, empat perbankan BUKU I naik kelas

"Di tengah kondisi pandemi saat ini, tentu kami memberikan perhatian utama pada faktor keselamatan/kesehatan dan keberlangsungan operasional di dalam melayani kebutuhan masyarakat dan nasabah. Dari sisi bisnis, BNI Syariah harus secara intensif berupaya menjaga kualitas Pembiayaan antara lain dengan memanfaatkan POJK Stimulus," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (12/10).

Untuk meningkatkan bisnis, BNI Syariah juga menyalurkan pembiayaan pada segmen dan sektor ekonomi yang memiliki ketahanan terhadap kondisi pandemi dan berpotensi untuk tumbuh. Antara lain, industri jasa sosial masyarakat (kesehatan dan pendidikan), industri pengolahan, telekomunikasi, perdagangan terutama e-commerce dan segmen konsumer. 

Selanjutnya: Merger dengan Bank Interim tak mendongkrak pembiayaan dan simpanan BCA Syariah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi