Naik Tipis Pagi Ini, Harga Emas Melemah Lebih dari 2% Sepekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat jelang akhir pekan. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah jelang data non-farm payrolls AS, karena para pedagang mengharapkan tanda-tanda pasar tenaga kerja yang lebih lemah untuk meningkatkan peluang penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada awal bulan Maret.

Jumat (8/12) pukul 7.22 WIB, harga emas naik tipis 0,06% ke US$ 2.029,64 per ons troi. Tetapi, harga emas turun 2,05% dalam sepekan dari level US$ 2.072,22 per ons troi. 

Sedangkan harga emas kontrak Februari 2024 di Commodity Exchange pagi ini melemah tipis 0,07% ke US$ 2.044,90 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas berjangka turun 2,14% dari US$ 2.089,70 per ons troi.


“Pasar sudah menentukan ekspektasi suku bunga,” kata Chris Gaffney, presiden pasar dunia di EverBank kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa satu-satunya risiko terhadap harga logam tahun depan adalah jika The Fed harus mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (8/12) di Pegadaian Naik, Cek Updatenya di Sini

Pada hari Senin, emas batangan mencapai titik tertinggi sepanjang masa di US$ 2.135,40 karena meningkatnya spekulasi akan pemotongan suku bunga oleh The Fed. Tetapi harga turun lebih dari US$ 100 saat tutup pasar karena ketidakpastian mengenai waktu pemotongan tersebut.

Para pedagang memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 62% pada bulan Maret tahun depan, menurut FedWatch Tool CME. Tetapi jajak pendapat Reuters menunjukkan bahwa suku bunga tidak berubah hingga setidaknya bulan Juli. 

Suku bunga yang lebih rendah cenderung mendukung emas batangan yang tidak berbunga. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun mendekati posisi terendah dalam tiga bulan, sementara dolar AS (.DXY) merosot 0,6%, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Kamis 7 Desember 2023, Cek Daftarnya di Sini

"Harga emas harus melakukan konsolidasi dan meluangkan waktu untuk menguji tingkat harga baru ini," kata Everett Millman, kepala analis pasar di Gainesville Coins. 

Setelah kenaikan klaim pengangguran mingguan AS, para pedagang bersiap untuk data non-farm payrolls pada hari Jumat untuk mencari tanda-tanda lebih lanjut dari melemahnya pasar tenaga kerja. 

Konsensus pasar adalah soft landing di AS, yang secara historis membuat emas menjadi kurang menarik. Namun, ketegangan geopolitik di tahun pemilu yang penting bersamaan dengan pembelian bank sentral dapat mendukung emas pada tahun 2024, ungkap World Gold Council. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati