JAKARTA. Produsen aluminium asal India, Nalco saat ini sedang melakukan negosiasi untuk akuisisi Indonesia Asan Aluninum (Inalum) di Sumatera Utara. Nilai akuisisi dikabarkan mencapai Rs 8.000 crore. Jika akuisisi ini dilakukan, maka ini merupakan akuisisi terbesar bagi Nalco. Menurut sumber yang dikutip oleh business-standard.com, menyebutkan, kontrak kerja konsorsium Jepang untuk menjalankan Inalum akan berakhir tahun depan. Agar pabrik bisa berjalan, pemerintah Indonesia berharap, Nalco mengambil alih bisnis Inalum itu. "Kalau 100% akuisisi, termasuk memiliki pembangkit listrik, maka investasinya Nalco bisa mencapai Rs 7.000-8.000 crore," kata sumber yang tidak menyebut nama itu.Nalco dikabarkan sudah presentasi kepada pemerintah Indonesia. Namun, belum diketahui tanggapan dari pemerintah Indonesia. Perlu diketahui, Inalum berdiri sejak 1976 sebagai perusahaan patungan Pemerintah Indonesia dengan konsorsium perusahaan Jepang bernama Nippon Asahan Aluminium (NAA).
Nalco berniat akuisisi Inalum
JAKARTA. Produsen aluminium asal India, Nalco saat ini sedang melakukan negosiasi untuk akuisisi Indonesia Asan Aluninum (Inalum) di Sumatera Utara. Nilai akuisisi dikabarkan mencapai Rs 8.000 crore. Jika akuisisi ini dilakukan, maka ini merupakan akuisisi terbesar bagi Nalco. Menurut sumber yang dikutip oleh business-standard.com, menyebutkan, kontrak kerja konsorsium Jepang untuk menjalankan Inalum akan berakhir tahun depan. Agar pabrik bisa berjalan, pemerintah Indonesia berharap, Nalco mengambil alih bisnis Inalum itu. "Kalau 100% akuisisi, termasuk memiliki pembangkit listrik, maka investasinya Nalco bisa mencapai Rs 7.000-8.000 crore," kata sumber yang tidak menyebut nama itu.Nalco dikabarkan sudah presentasi kepada pemerintah Indonesia. Namun, belum diketahui tanggapan dari pemerintah Indonesia. Perlu diketahui, Inalum berdiri sejak 1976 sebagai perusahaan patungan Pemerintah Indonesia dengan konsorsium perusahaan Jepang bernama Nippon Asahan Aluminium (NAA).