JAKARTA. Maskapai penerbangan Nam Air, anak usaha PT Sriwijaya Air, masih memproses perizinan untuk bisa terbang melayani pelanggan. Sriwijaya telah menyerahkan kelengkapan administrasi untuk mengajukan Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) kepada Kementerian Perhubungan (Kemhub). Kini, Nam Air menunggu hasil evaluasi administrasi. Setelah SIUP terbit, Nam Air masih harus menunggu sertifikat penerbangan berupa Aircraft Operator Certificate (AOC) dari Kemhub. "Proses mendapat AOC bisa sampai enam bulan,“ kata Direktur Komersial Sriwijaya Air, Toto Nursatyo. Meski optimistis bisa terbang di tahun ini, Toto mengungkapkan, akan lebih aman jika Nam Air mematok target mengudara di tahun depan. Toto belum dapat menyebutkan jenis pesawat yang akan digunakan maskapai yang akan masuk kelompok full service itu. Yang pasti, di segmen ini, Nam Air harus siap bersaing dengan Garuda Indonesia dan Batik Air, maskapai baru milik Lion Group.
Nam Air masih menunggu izin dan sertifikat terbang
JAKARTA. Maskapai penerbangan Nam Air, anak usaha PT Sriwijaya Air, masih memproses perizinan untuk bisa terbang melayani pelanggan. Sriwijaya telah menyerahkan kelengkapan administrasi untuk mengajukan Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) kepada Kementerian Perhubungan (Kemhub). Kini, Nam Air menunggu hasil evaluasi administrasi. Setelah SIUP terbit, Nam Air masih harus menunggu sertifikat penerbangan berupa Aircraft Operator Certificate (AOC) dari Kemhub. "Proses mendapat AOC bisa sampai enam bulan,“ kata Direktur Komersial Sriwijaya Air, Toto Nursatyo. Meski optimistis bisa terbang di tahun ini, Toto mengungkapkan, akan lebih aman jika Nam Air mematok target mengudara di tahun depan. Toto belum dapat menyebutkan jenis pesawat yang akan digunakan maskapai yang akan masuk kelompok full service itu. Yang pasti, di segmen ini, Nam Air harus siap bersaing dengan Garuda Indonesia dan Batik Air, maskapai baru milik Lion Group.