KONTAN.CO.ID - TAIPEI/BEIJING. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi tiba di Taipei pada Selasa malam (2/8/2022). Nancy Pelosi merupakan politisi AS dengan peringkat tertinggi yang mengunjungi Taiwan. Melansir
The Straits Times, menanggapi hal ini, China mengumumkan akan melakukan tindakan militer yang ditargetkan. "Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dalam siaga tinggi dan akan meluncurkan serangkaian operasi militer yang ditargetkan untuk melawan ini, dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial, dan dengan tegas menggagalkan campur tangan eksternal dan upaya separatis 'kemerdekaan Taiwan'," kata juru bicara militer Wu Qian mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Latihan militer termasuk "penembakan langsung jarak jauh di Selat Taiwan" direncanakan mulai Selasa malam, kata Komando Teater Timur PLA. Kantor Berita
Xinhua melaporkan secara terpisah bahwa China akan mengadakan latihan militer dari 4 hingga 7 Agustus di enam wilayah di sekitar Taiwan. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis tak lama setelah pendaratannya, Pelosi mengatakan kunjungan itu menghormati komitmen teguh Amerika Serikat untuk mendukung demokrasi Taiwan, dan "sama sekali tidak bertentangan dengan kebijakan lama AS".
Baca Juga: Protes Kunjungan Pelosi, China Tangguhkan Pengiriman Kue dari 35 Eksportir Taiwan Beijing, yang menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak yang akan direbut kembali secara paksa jika perlu, memandang kunjungan Pelosi sebagai sinyal yang menggembirakan bagi kubu pro-kemerdekaan di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu. Dalam pernyataan pedas pada Selasa malam, Kementerian Luar Negeri China menuduh Washington berusaha menggunakan Taiwan untuk menahan China. "Ini terus-menerus mendistorsi, mengaburkan, dan melubangi prinsip satu-China, meningkatkan pertukaran resminya dengan Taiwan, dan mendorong kegiatan separatis 'kemerdekaan Taiwan'," katanya, memperingatkan bahwa "mereka yang bermain api akan binasa karenanya". Beijing, lanjutnya, akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS. "Semua konsekuensi yang timbul darinya harus ditanggung oleh pihak AS dan pasukan separatis 'kemerdekaan Taiwan'," tambahnya. Angkatan Laut AS dilaporkan mengerahkan empat kapal perang di perairan timur Taiwan dalam apa yang disebut penyebaran "rutin". Sementara itu, kantor kepresidenan Taiwan mengklaim dihantam rentetan serangan dunia maya pada malam hari. Pelosi tiba di Bandara Songshan Taipei pada Selasa malam, setelah penerbangan SPAR19 Angkatan Udara AS meninggalkan ibukota Malaysia Kuala Lumpur.
Baca Juga: Ketua DPR AS Tiba di Taiwan, Picu Krisis Besar dengan China? Menurut pelacakan penerbangan situs web Flightradar24, pesawat itu mengambil rute yang lebih panjang, terbang ke tenggara menuju Kalimantan sebelum berputar ke utara menuju arah Taiwan. Tampaknya, pesawat yang ditumpangi Pelosi menghindari terbang di atas Laut China Selatan, di mana tentara China telah mengadakan berbagai latihan, termasuk latihan menembak langsung, sejak pekan lalu. Biasanya, penerbangan antara Kuala Lumpur dan Taipei memakan waktu sekitar lima jam. Jalan memutar menambahkan sekitar dua jam lagi. Kunjungan Pelosi, yang sebelumnya tidak diumumkan, adalah bagian dari turnya di Indo-Pasifik, yang dimulai di Singapura pada hari Senin dan kemudian ke Malaysia pada hari Selasa. Laporan media mengatakan, Pelosi akan mengunjungi Legislatif Yuan Taiwan, atau Parlemen, dan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen pada hari Rabu, yang tidak secara resmi ada dalam agendanya. Sebelumnya diberitakan, tiga orang sumber terpercaya
Reuters membisikkan, Ketua DPR AS Nancy Pelosi akan tetap mengunjungi Taiwan pada hari Selasa (2/8/2022). Menurut sumber tersebut, pihak AS mengatakan tidak akan terintimidasi oleh ancaman China yang tidak akan tinggal diam jika Pelosi melakukan perjalanan untuk mengunjungi Taiwan, sebuah pulau yang diklaim oleh Beijing.
Baca Juga: Benar-Benar Panas! Kapal Induk AS Siaga di Dekat Taiwan Jelang Kunjungan Pelosi Seorang sumber mengatakan kepada
Reuters bahwa Amerika Serikat telah memberi tahu beberapa sekutu tentang kunjungan Pelosi ke Taiwan. Sedangkan dua sumber lainnya mengatakan, kemungkinan Pelosi dijadwalkan bertemu dengan sekelompok kecil aktivis yang blak-blakan tentang catatan hak asasi manusia China selama dia tinggal di Taiwan, pada hari Rabu (3/8/2022).
Kementerian luar negeri Taiwan mengatakan tidak memiliki pernyataan atas laporan rencana perjalanan Pelosi. Juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian mengatakan pada briefing harian pada hari Senin bahwa kunjungan Pelosi akan menyebabkan konsekuensi serius. "Jika Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Pelosi pergi ke Taiwan, itu akan menjadi campur tangan besar dalam urusan internal China, secara serius merusak kedaulatan dan integritas teritorial China, menginjak-injak prinsip satu-China, secara serius mengancam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan secara serius merusak hubungan China-AS, yang mengarah pada perkembangan dan konsekuensi yang sangat serius," demikian bunyi pernyataan resmi Kemenlu China. "Kami ingin memberi tahu Amerika Serikat sekali lagi bahwa China berdiri dan Tentara Pembebasan Rakyat China tidak akan pernah tinggal diam, dan bahwa China akan mengambil tanggapan tegas dan tindakan balasan yang kuat untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya," tambahnya.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie