KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Suryandaru, Direktur Utama PT Nanotech Indonesia Global Tbk mengatakan, perseroan akan bisa jauh lebih kompetitif setelah tercatat di pasar modal. “Lewat IPO, perseroan akan bisa mempercepat pencapaian target-target yang sudah dicanangkan,” kata Suryandaru dalam keterangannya, Jumat (11/3). Dengan menjadi emiten, lanjutnya, perusahaan akan lebih dikenal secara global dan nilai perusahaan juga akan jauh lebih meningkat. Seperti diketahui, NANO tercatat di papan akselerasi BEI dalam sektor Industrials dengan subsektor Business Support Services.
Baca Juga: Avia Avian (AVIA) Siapkan Capex Rp 750 miliar untuk Membangun Pabrik Baru Perseroan melepas 1.285.000.000 saham atau setara dengan sekitar 29,99%, sedangkan harga penawaran Rp 100 per saham. Sehingga total dana yang diperoleh mencapai Rp 128,5 miliar. Suryandaru bilang, seluruh dana lakan digunakan untuk ekspansi. Dalam waktu yang sama, perseroan juga menerbitkan sebanyak 1.028.000.000 waran seri I. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 10 saham baru perseroan berhak memperoleh delapan waran seri I dimana setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp10 setiap sahamnya dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp 125 yang dapat dilakukan setelah 6 (enam) bulan sejak efek dimaksud diterbitkan, yang berlaku mulai 9 September 2022 sampai dengan 10 Maret 2025. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham.