Nanti di ibu kota baru, tak perlu lagi beli elpiji



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro mengatakan,warga yang tinggal di ibu kota baru tidak perlu lagi membeli gas elpiji. Hal itu lantaran ibu kota baru akan dibangun dengan konsep smart dan sustainable city. Termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan gas warganya.

"Jadi di sana tidak perlu lagi beli elpiji 3 kg atau 12 kg," ujarnya dalam rapat Pansus Ibu Kota Baru di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/9).

Bambang menerangkan, pemerintah akan membangun jaringan gas kota di ibu kota baru. Nantinya seluruh pasokan gas warga akan dipenuhi oleh gas dari jaringan yang tersedia.


Baca Juga: Persiapkan pembangunan ibu kota baru, ini dana awal yang dianggarkan pemerintah

Namun Bambang tidak menyebutkan berapa anggaran pembangunan jaringan gas di ibu kota baru tersebut. Meski begitu ia memastikan jaringan gas kota itu akan melengkapi infrastuktur lain yang akan dibangun mulai dari smart water management system hingga kota yang ramah sepeda dan pejalan kaki.

"Ini akan jadi simbol identitas bangsa, dibanding dengan smart, beautiful, dan sustainable, kemudian modern dan berstandar iinternasional, serta tata kelola pemerintahan tang efektif efisien," kata Bambang.

Baca Juga: Di lokasi ibu kota baru, Telkomsel punya lebih dari 1.200 BTS

Sebelumnya Presiden Joko Widodo memutuskan memilih lokasi ibu kota baru di dua kebupaten yang ada di Kalimatan Timur yakni Kebupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara. Rencananya pembangunan kontruksi ibu kota baru akan mulai dilakukan pada 2021 sampai 2024. Oleh karena itu pemindahan ibu kota bisa mulai dilakukan pada 2024.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Ibu Kota Baru, Tak Perlu Lagi Beli Elpiji" Penulis : Yoga Sukmana Editor : Erlangga Djumena

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie