JAKARTA. Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan (Kemkeu) Askolani yakin kema penghitungan subsidi listrik yang baru yaitu performance based regulatory (PBR) membuat manajemen anggaran lebih terukur dan terbuka. Sebab menurutnya sistem itu membuat pemerintah dan PLN mempunyai tanggung jawab dan kriteria pengukur kinerja masing-masing. Menurut Askolani, selama ini pemerintah tidak tahu penyebab kelebihan anggaran subsidi listrik terjadi karena faktor eksternal seperti perubahan asumsi kurs ataukah dari manajemen PLN sendiri yang kurang baik. Dengan skema PBR, hal tersebut bisa dilihat.
Nanti, Kemkeu juga ubah sistem subsidi Pertamina
JAKARTA. Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan (Kemkeu) Askolani yakin kema penghitungan subsidi listrik yang baru yaitu performance based regulatory (PBR) membuat manajemen anggaran lebih terukur dan terbuka. Sebab menurutnya sistem itu membuat pemerintah dan PLN mempunyai tanggung jawab dan kriteria pengukur kinerja masing-masing. Menurut Askolani, selama ini pemerintah tidak tahu penyebab kelebihan anggaran subsidi listrik terjadi karena faktor eksternal seperti perubahan asumsi kurs ataukah dari manajemen PLN sendiri yang kurang baik. Dengan skema PBR, hal tersebut bisa dilihat.