Nantikan agenda dividen, simak rekomendasi emiten tambang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan bagi-bagi dividen dari emiten menjadi momentum yang ditunggu-tunggu pasar. Kabarnya, emiten tambang yang berada di bawah holding pertambangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bakal menggenjot dividen payout ratio yang lebih besar. Bukan tidak mungkin, sebab kinerja tahun 2017 emiten pertambangan boleh dibilang gemilang. 

Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan pembagian dividen tahun ini secara jumlah bisa lebih besar. Hal ini terkait dengan peningkatan laba bersih yang diraih emiten pertambangan. 

Kinerja yang positif tahun lalu, dan adanya agenda pembagian dividen bisa memicu pelaku pasar untuk mengakumulasi beli. “Biasanya kalau dividen, maka harga saham naik,” kata Nafan kepada Kontan.co.id, Rabu (4/4).


Terkait dengan wacana induk tambang, Inalum yang membutuhkan pendanaan besar, dana dividen bisa turut menyumbang untuk rencana ekspansi. Akuisisi Freport merupakan langkah strategis yang harus ditempuh oleh pemerintah. “Pendanaan ini bisa jadi memang diperlukan, karena nilai akusisi Freeport besar,” imbuh Nafan.

Secara teknikal, dia melihat saham PTBA sudah mulai konsolidasi penguatan. Meski masih dibayangi kebijakan domestik market obligation (DMO), saham PTBA masih bisa untuk akumulasi beli, dengan target jangka panjang 3.500. Sedangkan untuk ANTM dia melihat juga masih bisa akumulasi beli dengan target jangka menengah sekitar tiga bulanan pada level 820-850.

Sedangkan TINS, Nafan juga merekomendasikan akumulasi beli. Pasalnya, sejak awal Maret emiten sudah mengalami koreksi wajar yang mengakhiri tren bullish. Level support TINS pada 850, bila tembus berpotensi menuju 700. Saham TINS juga terbilang memiliki price to earning ratio yang menarik. “Target jangka panjang 1.310,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi