KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak ada kata terlambat bagi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dalam bertransformasi. Meski jauh di belakang saudaranya sesama bank pelat merah lainnya, transformasi digital BTN dinilai mampu mempermudah layanan bagi nasabahnya serta menjadi sumber pendapatan baru. Salah satu nasabah BTN, Sarma Dahita bisa dibilang menjadi salah satu saksi dalam perjalanan transformasi BTN. Mengingat, ia telah menjadi nasabah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sejak tahun 2013. Sarma bercerita, kala memulai proses KPR di tahun tersebut, segala halnya bisa dibilang dilakukan secara manual. Menurutnya, sistem yang dibangun BTN saat itu belum sepenuhnya digital.
Alhasil, Sarma harus menghabiskan banyak waktu hanya untuk pengajuan KPR. Mengingat, ia membeli rumah di daerah Bogor. “Jadi saya harus bolak balik Jakarta-Bogor. Untungnya tim BTN sangat membantu,” kenang Sarma kepada KONTAN sambil tersenyum.
Baca Juga: BTN Tambah 8.000 Mesin EDC Baru pada Awal Tahun 2024 Tak selesai sampai di situ, belum adanya aplikasi yang dimiliki sempat membuat Sarma kesulitan untuk mengecek auto debit dan mutasi rekening saat pembayaran angsuran bulanan. Oleh karenanya, ia pun menjadi salah satu nasabah yang merasa diuntungkan ketika BTN benar-benar secara serius menggarap transformasi digitalnya.
Sehingga, pengembangan aplikasi milik bank yang fokus pada kredit properti ini memudahkan Sarma dalam bertransaksi di BTN. “Dapat saya katakan, aplikasi BTN, setelah di-revamp menjadi aplikasi yang cukup reliable,” ujarnya. Kini, Sarma pun tak hanya menggunakan BTN Mobile sebagai sarana dalam pembayaran cicilan KPR-nya. Sesekali, ia juga menggunakan transaksi QRIS dan transfer yang membuatnya nyaman. Tak banyak berbeda, kemudahan aplikasi BTN Mobile pun dirasakan oleh Daniel Christandhy, nasabah KPR dari BTN Syariah. Salah satu hal yang dirasakan adalah munculnya notifikasi ketika sudah waktunya membayar angsuran. Menurutnya, hal tersebut cukup membantu Daniel agar tidak lupa membayar angsuran. Maklum, Daniel merupakan pekerja kantoran yang sudah sibuk dengan pekerjaan sehari-hari. “Walaupun terkadang notifikasinya keseringan,” ujarnya sambil tertawa. Hanya saja, Daniel tetap menilai transformasi digital yang dilakukan BTN perlu dikembangkan lagi. Setidaknya, BTN Mobile bisa menyerupai aplikasi bank-bank besar yang saat ini lebih banyak digunakan masyarakat. “Semoga tampilannya bisa lebih memudahkan seperti bank-bank lain,” tandasnya.
Jika ditarik ke belakang, BTN pertama kali melakukan transformasi digital pada 2014 dengan menghadirkan mobile banking BTN. Perubahan tampilan mobile banking BTN pun dilakukan pada 2019. Dari hasil perubahan tersebut, BTN mencatat jumlah transaksi digital banking pada kala itu sebanyak 61,57 juta transaksi. Di mana, volume transaksinya pun juga tercatat semakin besar senilai Rp 40,19 triliun. Setahun setelahnya, pandemi Covid-19 pun turut mendongkrak jumlah dan volume transaksi digital banking dikarenakan masyarakat dipaksa berdiam diri di rumah. Jumlah transaksinya pun melonjak menjadi 99,31 juta transaksi dengan volume transaksi mencapai Rp 59,69 triliun. Kemudahan transaksi melalui platform digital pun tampaknya semakin menjadi kebiasaan masyarakat. Tercermin dari volume transaksi yang naik pesat hingga 88,98% secara tahunan menjadi Rp 93,92 triliun di 2021.
Transaksi Semakin Melesat
Tren pertumbuhan kinerja transaksi pun terus berlanjut di 2022. Volume transaksi BTN Mobile semakin besar menjadi Rp 130 triliun diikuti dengan jumlah transaksi yang semakin sering menjadi 178 juta transaksi atau naik 21% secara tahunan. Di tahun 2023, milestone baru dicatatkan oleh BTN dengan meluncurkan super apps BTN Mobile pada 12 Februari 2023. Tak hanya untuk digunakan sebagai transaksi yang berkaitan perbankan, super apps ini pun menghadirkan berbagai fitur yang melengkapi kebutuhan hidup para nasabahnya. Ya, BTN berharap super apps ini bisa menggenjot dana murah yang dimiliki. Sebab, selama ini nasabah yang menabung di BTN masih tergolong sedikit meskipun namanya Bank Tabungan Negara.
Upaya tersebut pun nyatanya membuahkan hasil dengan volume transaksi layanan digital juga naik menjadi Rp 592 triliun atau tumbuh 117% yoy. Komposisi dana murah yang dimiliki pun mulai berubah menjadi 53,7% dari tahun sebelumnya hanya 48,5%. “Transformasi menjadi bank tabungan yang kami gagas sejak tahun 2019 telah membuahkan hasil pada tahun 2023 ini. Porsi dana murah yang mencapai hampir 54% merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah BTN,” ujar Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu, belum lama ini. Tak hanya itu, Nixon bilang melesatnya transaksi di BTN Mobile turut mendongkrak pertumbuhan pendapatan berbasis biaya yang naik 60,1% menjadi Rp3,2 triliun pada tahun 2023 dari tahun sebelumnya sebesar Rp2 triliun. “BTN ingin terus menciptakan rantai nilai berkelanjutan dalam ekosistem digital, terutama pada core bisnis di bidang KPR,” ujarnya.
Baca Juga: Volume Transaksi Kartu Debit BTN Capai 4,5 Juta Transaksi pada 2023 Ia menegaskan BTN bakal terus menambah mitra dan layanan dalam BTN Mobile untuk memudahkan calon nasabah dan nasabah existing kami bertransaksi untuk kebutuhan mereka sehari-hari, termasuk terkait aset rumah nasabah. Adapun, saat ini BTN Mobile juga telah memberikan layanan kepada calon nasabah kredit perumahan yang memberikan kemudahan akses secara online dan tersedia setiap saat. Di mana, dalam aplikasi tersebut juga telah tersedia berbagai macam pilihan properti bekerjasama dengan 9,2 ribu pengembang dan sekitar 15,6 ribu proyek rumah yang bisa menjadi pilihan calon nasabah. “Di tahun 2025, harapannya BTN Mobile bisa menjadi One-Stop Shop Solution untuk ekositem perumahan,” tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk