KONTAN.CO.ID - JAKARTA. NASA baru saja membuat terobosan mengesankan dengan berhasil terhubung kembali ke Voyager 1, sebuah pesawat luar angkasa yang saat ini berada lebih dari 24 miliar kilometer dari Bumi, menggunakan radio yang tidak lagi digunakan sejak 1981. Voyager 1, bersama kembarannya Voyager 2, merupakan satu-satunya pesawat yang beroperasi di luar angkasa antarbintang.
Sekilas Tentang Voyager 1
Mengutip
unilad.com, Voyager 1 diluncurkan pada 1977 dan telah melintasi ruang angkasa selama lebih dari 47 tahun.
Kedua Voyager, yang awalnya bertujuan untuk menjelajahi planet-planet luar tata surya, kini berada jauh di luar batas tata surya kita dan terus memberikan data penting tentang ruang antarbintang.
Baca Juga: Planet Mars Dinyatakan Tak Aman untuk Ditinggali Manusia, Ilmuwan Beberkan Alasannya Baru-baru ini, Voyager 1 mengalami "keheningan" mendadak, yang membuat NASA khawatir. Para teknisi di Laboratorium Propulsi Jet NASA di California berupaya keras untuk memahami apa yang terjadi dan akhirnya berhasil memulihkan komunikasi dengan Voyager 1 melalui radio S-band, sebuah transmisi yang sudah tidak digunakan sejak lebih dari empat dekade.
Mengapa Voyager 1 Tiba-tiba Tidak Berfungsi?
Voyager 1 diketahui mematikan salah satu dari dua pemancarnya tanpa alasan yang jelas. Para ilmuwan NASA percaya bahwa transmisi ini dimatikan oleh sistem perlindungan otomatis Voyager, yang dirancang untuk menghemat energi dengan menonaktifkan komponen yang tidak esensial. Tim NASA mengidentifikasi bahwa pemancar X-band Voyager 1, yang biasa digunakan untuk komunikasi dengan Bumi, berhenti mengirimkan data kembali. Hal ini menimbulkan tantangan besar bagi para insinyur karena butuh waktu sekitar 23 jam bagi sinyal untuk mencapai Voyager 1 dari Bumi, dan tambahan 23 jam untuk mendapatkan respons dari pesawat tersebut.
Baca Juga: 10 Jet Tempur Paling Cepat di Dunia, Mampu Kalahkan Kecepatan Suara Usaha NASA Mengembalikan Koneksi
Tim NASA mencoba berkomunikasi dengan Voyager 1 pada 16 Oktober dengan perintah untuk mengaktifkan pemanas di dalam pesawat. Namun, perintah ini memicu sistem perlindungan otomatis, meskipun Voyager 1 sebenarnya memiliki daya yang cukup untuk menjalankan instruksi tersebut. Dua hari kemudian, NASA mendapati bahwa pesawat tersebut tidak lagi mengirimkan data dengan pemancar X-band. Meski sempat kesulitan menangkap sinyalnya, akhirnya para insinyur menemukan bahwa Voyager 1 beralih menggunakan pemancar S-band, yang tidak digunakan sejak 1981 dan memiliki sinyal lebih lemah. Setelah berhasil mendeteksi sinyal S-band pada 22 Oktober, tim meneruskan perintah untuk memeriksa fungsinya. Kini, NASA telah memastikan bahwa pemancar S-band berfungsi dengan baik dan mereka sedang bekerja untuk mengembalikan Voyager 1 ke operasional normal.
Baca Juga: Elon Musk: SpaceX Berencana Mengirim 5 Pesawat Luar Angkasa Tanpa Awak ke Mars Tantangan dan Keberhasilan Misi Voyager 1
Berada lebih dari 24 miliar kilometer dari Bumi, komunikasi dengan Voyager 1 menjadi tantangan besar. Sinyal dari Deep Space Network butuh waktu hampir dua hari untuk perjalanan bolak-balik, dan sinyal lemah S-band juga menambah kompleksitas komunikasi. Namun, berkat ketekunan dan keahlian tim NASA, mereka berhasil mengembalikan kontak dengan Voyager 1 dan memastikan pesawat tersebut stabil meskipun berada di jarak yang sangat jauh dari Bumi. Tim kini bekerja untuk menyelidiki lebih dalam penyebab gangguan yang memicu sistem perlindungan otomatis, sambil terus memantau kondisi Voyager 1 untuk melanjutkan misinya di ruang antarbintang.
Editor: Handoyo .