NASA Mengungkapkan Rencana Menghadapi Kiamat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun tidak ada yang ingin hidup cukup lama untuk menyaksikan dunia berakhir, NASA telah membagikan rencana mereka jika menghadapi situasi yang sangat mengancam, seperti asteroid yang meluncur menuju Bumi. Dan untuk memberikan sedikit ketenangan, NASA bukan hanya mengandalkan doa atau harapan semata.

Rencana NASA untuk Menghadapi Dampak Asteroid

Dalam berbagai film, kita sering disuguhkan dengan gambaran bagaimana dunia akan berakhir dan bagaimana reaksi umat manusia menghadapi hal tersebut.

Beberapa film menampilkan upaya heroik untuk melawan, sementara yang lain—seperti Don't Look Up—menunjukkan bagaimana sebagian besar orang memilih untuk menyangkal kenyataan dan menunggu akhir yang tak terhindarkan.


Namun, mari kita tinggalkan sejenak gambaran fiksi dan lihat apa yang akan terjadi dalam kenyataan.

Baca Juga: NASA Kehilangan US$80.000.000 Akibat Kesalahan Satu Tanda Baca dalam Pengkodean

Menurut ahli pertahanan planet NASA, Dr. Kelly Fast, dikutip unilad.com, rencana NASA untuk menghadapi dunia yang terancam dimulai dengan upaya untuk mencegah bencana tersebut terjadi sama sekali.

Mengawasi Langit: Mencari Asteroid Sebelum Asteroid Menemukan Kita

NASA memiliki Kantor Koordinasi Pertahanan Planet (Planetary Defense Coordination Office) yang terus memantau langit untuk menemukan asteroid berbahaya. Dr. Fast menjelaskan, "Dampak asteroid adalah satu-satunya bencana alam yang bisa dicegah."

Dengan memantau langit secara terus-menerus, NASA berusaha mengidentifikasi objek yang berpotensi berbahaya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghindari tabrakan dengan Bumi.

Menilai Potensi Ancaman dan Menyusun Misi Pembelokan

Dengan menghitung orbit asteroid hingga jauh ke depan, NASA dapat menentukan apakah misi defleksi (pembelokan) dapat dilakukan untuk mencegah tabrakan dengan Bumi.

Salah satu metode yang diuji NASA adalah Double Asteroid Redirection Test (DART), yang dirancang untuk mengalihkan jalur asteroid dengan menabrakkan pesawat antariksa tanpa awak ke asteroid kecil.

Pada tahun 2021, NASA berhasil menguji DART dengan menabrakkan pesawat antariksa ke asteroid dengan tujuan untuk mengalihkan jalurnya.

Uji coba ini bertujuan untuk membantu persiapan manusia jika suatu saat nanti asteroid terdeteksi sebagai ancaman bagi Bumi.

Baca Juga: Prediksi Kiamat Stephen Hawking, Ancaman Datang Lebih Cepat dari Perkiraan

Apa yang Terjadi Jika Asteroid Tidak Bisa Dibelokkan?

Namun, jika misi pembelokan gagal dan asteroid tetap akan menabrak Bumi, NASA juga memiliki rencana cadangan untuk memberi peringatan kepada umat manusia tentang ancaman yang akan datang.

Peringatan tersebut akan dikomunikasikan melalui aliansi global para astronom yang dikenal dengan nama International Asteroid Warning Network (IAWN).

IAWN akan memverifikasi temuan mereka dan menilai tingkat bahaya yang ditimbulkan oleh asteroid tersebut.

Setelah semua pihak setuju bahwa Bumi harus bersiap untuk menghadapi dampaknya—tentunya jika tidak ada pihak yang berpegang pada pendirian seperti dalam Don't Look Up—NASA akan mengirimkan peringatan resmi ke Gedung Putih. Kemudian, pemerintah akan merilis pernyataan kepada publik.

Prosedur Pemberitahuan dan Tindakan Pemerintah

Lindley Johnson, Kepala Program Eksekutif untuk Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA, menyampaikan kepada Business Insider, “Saya tidak memiliki telepon merah di meja saya atau semacamnya.

Namun, kami memiliki prosedur formal untuk memberikan pemberitahuan jika ancaman dampak asteroid sangat serius.”

Jika ancaman tersebut bersifat internasional, IAWN akan memberitahukan Kantor Urusan Luar Angkasa PBB untuk memastikan respons global terhadap potensi bencana ini.

Baca Juga: NASA Berhasil Terhubung Lagi dengan Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Ketika Sudah Terlambat untuk Menyelamatkan Bumi

Sayangnya, jika NASA baru mengetahui ancaman ini hanya beberapa bulan sebelum dampaknya terjadi, pada titik ini, upaya penyelamatan sudah hampir mustahil.

Dalam kasus ini, situasinya benar-benar akan menjadi “tutup mata dan berdoa.”

Namun, jika NASA terus memantau objek-objek yang bergerak di luar angkasa jauh-jauh hari, kita seharusnya dapat menghindari kebutuhan akan peringatan publik semacam itu.

Editor: Handoyo .