MOMSMONEY.ID -  NASA mencatat, 22 Juli 2024 jadi suhu terpanas bumi. Dan panas dua minggu terakhir merupakan tren kelanjutannya.

Pada 1800-an, ilmuwan perintis meramalkan bagaimana karbon di udara dapat menghangatkan bumi. Pada tahun 1938, insinyur Inggris, Guy Callendar, telah menghubungkan kenaikan karbondioksida di atmosfer dengan pemanasan global.

Tugu Insurance Sabet Penghargaan The Best Emission Reduction Transparency Award 2025

Baca Juga: Pemeran Film Para Perasuk Diumumkan, Ada Maudy Ayunda dan Angga Yunanda

Sekarang, pada tahun 2024, CO2 atmosfer berada pada tingkat tertinggi selama 800.000 tahun. NASA menemukan, 22 Juli 2024 adalah hari terpanas yang ada dalam catatan satelit modern. 

Hari yang panas tersebut menunjukkan tren pemanasan jangka panjang yang didorong oleh aktivitas manusia, terutama emisi gas rumah kaca. 

Baca Juga: Dukung Industri Kreatif, Garuda Indonesia Jadi Official Airline Konser GIGI

Administrator Badan Antariksa Bill Nelson juga menyebutkan dalam setahun terakhir, dua minggu di akhir Juli menjadi yang paling panas. Suhu rata-rata global meningkat 17 derajat Celcius, menjadi suhu yang parah, persisten, dan memecahkan rekor. 

Panas baru-baru ini melanjutkan tren pemanasan yang mencolok dan jauh lebih lama daripada yang telah diamati dalam catatan satelit.

"Tahun 2023 adalah tahun terhangat di Bumi sejak pencatatan modern dimulai sekitar tahun 1880, dan 10 tahun terakhir berturut-turut telah menjadi 10 tahun terhangat dalam catatan," catat NASA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News