JAKARTA. Upaya Allianz Indonesia dalam mensosialisasikan dan mendistribusikan asuransi mikro patut diacungi jempol. Lihatlah, jumlah nasabah atau tertanggungnya semakin tambun bertumbuh 47% menjadi 3.942.594 orang hingga akhir tahun lalu. Seluruh jumlah nasabah itu tersebar di 76 lembaga keuangan mikro yang digandeng Allianz, baik Bank Perkreditan Rakyat (BPR), modal ventura, maupun koperasi di seluruh Indonesia. Tak heran, premi bruto yang dikantonginya pun meningkat 14,6% atau menjadi Rp 96,7 miliar. "Pertumbuhan bisnis asuransi mikro ini tak lepas dari kepercayaan nasabah kami dan juga peran mitra bisnis yang telah membantu kami memperkenalkan dan membuka akses masyarakat dalam mendapatkan produk perlindungan dari Allianz," ujar Yoga Prasetyo, Head of Emerging Consumer Business Allianz Life Indonesia, kemarin. Adapun, sebanyak 12.785 nasabah telah merasakan manfaat klaim dari bisnis asuransi mikro Allianz. Total klaim asuransi mikro yang dibayarkan perusahaan asuransi yang berbasis di Jerman tersebut mencapai Rp 59,73 miliar. Di antaranya, 95,44% klaim dari segmen mikro, sisanya berasal dari segmen low mass market. "Seluruh pembayaran klaim berasal dari produk asuransi jiwa kredit yang hingga saat ini masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan bisnis asuransi mikro Allianz," imbuh Yoga. Studi Micro Insurance Learning and Knowledge (MILK) yang dilakukan Microinsurance Center di lebih dari 30 negara melansir, nasabah asuransi mikro Allianz Indonesia merasakan pentingnya manfaat pembebasan hutang yang ada pada produk asuransi jiwa kredit. Terlebih lagi asuransi jiwa kredit tersebut memberikan tambahan santunan tunai. Fitur ini menjadi nilai tambah, sekaligus diferensiasi produk asuransi jiwa kredit yang dimiliki oleh Allianz Indonesia. "Oleh sebab itu, kami merasa yakin, produk asuransi kredit yang kami tawarkan saat ini merupakan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," terang dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Nasabah asuransi mikro Allianz semakin tambun
JAKARTA. Upaya Allianz Indonesia dalam mensosialisasikan dan mendistribusikan asuransi mikro patut diacungi jempol. Lihatlah, jumlah nasabah atau tertanggungnya semakin tambun bertumbuh 47% menjadi 3.942.594 orang hingga akhir tahun lalu. Seluruh jumlah nasabah itu tersebar di 76 lembaga keuangan mikro yang digandeng Allianz, baik Bank Perkreditan Rakyat (BPR), modal ventura, maupun koperasi di seluruh Indonesia. Tak heran, premi bruto yang dikantonginya pun meningkat 14,6% atau menjadi Rp 96,7 miliar. "Pertumbuhan bisnis asuransi mikro ini tak lepas dari kepercayaan nasabah kami dan juga peran mitra bisnis yang telah membantu kami memperkenalkan dan membuka akses masyarakat dalam mendapatkan produk perlindungan dari Allianz," ujar Yoga Prasetyo, Head of Emerging Consumer Business Allianz Life Indonesia, kemarin. Adapun, sebanyak 12.785 nasabah telah merasakan manfaat klaim dari bisnis asuransi mikro Allianz. Total klaim asuransi mikro yang dibayarkan perusahaan asuransi yang berbasis di Jerman tersebut mencapai Rp 59,73 miliar. Di antaranya, 95,44% klaim dari segmen mikro, sisanya berasal dari segmen low mass market. "Seluruh pembayaran klaim berasal dari produk asuransi jiwa kredit yang hingga saat ini masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan bisnis asuransi mikro Allianz," imbuh Yoga. Studi Micro Insurance Learning and Knowledge (MILK) yang dilakukan Microinsurance Center di lebih dari 30 negara melansir, nasabah asuransi mikro Allianz Indonesia merasakan pentingnya manfaat pembebasan hutang yang ada pada produk asuransi jiwa kredit. Terlebih lagi asuransi jiwa kredit tersebut memberikan tambahan santunan tunai. Fitur ini menjadi nilai tambah, sekaligus diferensiasi produk asuransi jiwa kredit yang dimiliki oleh Allianz Indonesia. "Oleh sebab itu, kami merasa yakin, produk asuransi kredit yang kami tawarkan saat ini merupakan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," terang dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News