KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat keamanan siber membeberkan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi di balik kabar nasabah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di Salatiga yang mengaku kebobolan Rp 68,5 juta dari rekeningnya lewat transaksi QRIS. Sebagaimana diketahui, nasabah BCA bernama Evita melalui kanal YouTube Mr. Bert yang diunggah pada Kamis (9/11) lalu, mengaku bahwa rekeningnya dibobol lewat transaksi QRIS, padahal ia tidak melakukan transaksi QRIS dari ponselnya yang digunakan hanya untuk m-banking. Pengamat dan Chairman lembaga riset siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha menilai, pembobolan rekening bank yang sering terjadi biasanya menggunakan modus remote exploitation melalui celah keamanan yang terdapat di perangkat, dengan mengirimkan aplikasi yang disamarkan.
Nasabah BCA Mengaku Kebobolan Rp 68,5 Juta Lewat QRIS, Begini Kata Pengamat Siber
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat keamanan siber membeberkan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi di balik kabar nasabah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di Salatiga yang mengaku kebobolan Rp 68,5 juta dari rekeningnya lewat transaksi QRIS. Sebagaimana diketahui, nasabah BCA bernama Evita melalui kanal YouTube Mr. Bert yang diunggah pada Kamis (9/11) lalu, mengaku bahwa rekeningnya dibobol lewat transaksi QRIS, padahal ia tidak melakukan transaksi QRIS dari ponselnya yang digunakan hanya untuk m-banking. Pengamat dan Chairman lembaga riset siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha menilai, pembobolan rekening bank yang sering terjadi biasanya menggunakan modus remote exploitation melalui celah keamanan yang terdapat di perangkat, dengan mengirimkan aplikasi yang disamarkan.