Nasdaq akan meluncurkan kontrak derivatif bitcoin



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Mata uang digital mendapat angin segar lagi. Nasdaq Inc berencana meluncurkan kontrak berjangka berbasis bitcoin pada 2018. Ini akan menjadikan Nasdaq sebagai operator bursa berjangka ketiga yang merencanakan kontrak derivatif dengan aset dasar mata uang digital.

Sebelumnya, bursa derivatif terbesar dunia CME Group dan juga CBOE Holdings sudah mengumumkan akan meluncurkan produk berjangka berbasis bitcoin pada tahun ini sembari menunggu persetujuan peraturan soal ini. Rencana tersebut membantu mendorong rally mata uang kripto tersebut.

Rabu (29/11), harga bitcoin menembus US$ 11.000 hanya dalam tempo kurang dari satu hari setelah melampaui harga US$ 10.000. Sepanjang tahun ini, harga bitcoin sudah melambung lebih dari 10 kali lipat dan memicu kekhawatiran bubble.


Sumber Reuters mengatakan, Nasdaq bekerja sama dengan perusahaan manajer investasi asal New York, VanEck untuk mengembangkan kontrak berjangka bitcoin. Nantinya Nasdaq akan menggunakan Options Clearing Corporation (OCC) sebagai clearing house atau lembaga kliring untuk proses penyelesaian transaksi. Semua produk berjangka Nasdaq saat ini memakai OCC sebagai lembaga kliring.

VanEck sendiri pernah mengajukan permohonan ke Securities and Exchange Commission (SEC) atau regulator pasar modal Amerika Serikat untuk meluncurkan produk  exchange traded fund (ETF) dengan basis bitcoin pada tahun ini.  Namun, VanEck menarik permohonan tersebut  pada bulan September 2017 setelah berbicara dengan staf SEC.  SEC meminta VanEck menunggu sampai instrumen investasi  ETF untuk kontrak berjangka bitcoin telah tersedia.

Salah satu yang membedakan produk berjangka bitcoin Nasdaq dengan CME dan CBOE adalah basis  indeks harga bitcoin yang akan digunakan. Kata sumber Reuters tersebut, Nasdaq akan memakai referensi harga dari sekitar 50 bursa pertukaran bitcoin.

Sementara, CME menggunakan patokan CF Bitcoin Reference Rate (BRR) dari empat bursa pertukaran  bitcoin. Sedangkan, CBOE akan memakai patokan harga dari Gemini Trust, perusahaan pertukaran mata uang digital.

Dengan masuknya Nasdaq ke bursa derivatif bitcoin berarti tinggal New York Stock Exchange Intercontinental Exchange Inc menjadi satu-satunya dari empat operator utama bursa derivatif AS yang tidak memiliki rencana publik untuk menawarkan derivatif bitcoin.

Ari Paul, CIO & Managing Partner BlockTower Capital mengatakan, penambahan derivatif bitcoin akan membawa banyak likuiditas memberi legitimasi ke uang kripto. Menurut dia, banyak investor institusi tidak dapat langsung berinvestasi pada bitcoin. "Peluncuran derivatif bitcoin oleh bursa utama memberi investor cara untuk membelinya ke pasar mata uang digital," ujarnya kepada CNBC.

Editor: Dessy Rosalina