JAKARTA. Setelah mengupas janji partai politik mengenai jaminan sosial dan pendidikan, Bedah Program Ekonomi Partai Politik kali ini akan membahas pandangan kontestan pemilu 2014 terhadap persoalan subsidi. Tidak hanya sikap terhadap subsidi energi, baik bahan bakar minyak dan subsidi setrum, melainkan juga subsidi layanan umum hingga upaya mengalokasikan subsidi untuk meningkatkan produktivitas sekaligus kesejahteraan rakyat.Kontestan pemilu legislatif dengan urutan pertama yakni Partai Nasional Demokrat alias Nasdem, memiliki beberapa pandangan sal subsidi. Meski mengusung jargon perubahan, partai ini tampaknya pilih jalur aman dalam program subsidi dengan mengutamakan program yang bersifat populis. Misalnya soal subsidi bahan bakar minyak (BBM). Nasdem berpandangan subsidi BBM secara bertahap harus dikurangi dan di masa depan harus di hapuskan. Tapi soal kapan waktu perubahan ini dan berapa lama target subsidi BBM murni dihapuskan, belum ada.Politisi Nasdem Enggartiasto Lukita menilai subsidi BBM tidak tepat sasaran. Karena itu bila Nasdem menjadi pemenang pemilu 2014, partai ini akan mengkaji secara mendalam tentang pemakaian BBM tepat sasaran. "Pada kurun waktu tertentu harus hilang, tapi harus ada kompensasi yang meringankan beban rakyat," ujarnya.Kompensasi yang dia maksud di antaranya mengalihkan dana subsidi ini untuk program mengentaskan kemiskinan. Tapi intinya bukan bagi-bagi duit seperti yang dilakukan oleh pemerintah sekarang. Nantinya, pemerintah akan mendorong agar pendapatan masyarakat bisa meningkat. Setelah itu, Nasdem janji membuat sistem agar harga energi seperti listrik dan pelbagai kebutuhan pokok seperti bahan makanan tidak naik naik tinggi sehingga membuat orang melarat kian banyak.Lebih jelasnya untuk mendapatkan listrik murah sekaligus mengurangi subsidi listrik, menurut Enggartiasto, akan memfokuskan penggunaan batubara produksi dalam negeri untuk pembangkit di dalam negeri. "Kalau batubara dan gas produksi dalam negeri dipakai sendiri, maka biaya produksi listrik akan murah," terangnya.Berikutnya, untuk menekan subsidi BBM, Nasdem ingin pemerintah fokus membangun infrastruktur transportasi, seperti memperbanyak kendaraan umum nyaman agar warga memilih tidak naik kendaraan pribadi. Sebab selama ini subsidi BBM cenderung terbakar percuma karena BBM murah hanya menyebabkan lonjakan pembelian kendaraan bermotor yang berujung pada kemacetan. Dampaknya penggunaan BBM bersubsidi makin tidak terkendali lagi.Sementara untuk subsidi pertanian, pendidikan dan kesehatan, Nasdem ingin melakukan perbaikan mekanisme subsidi. Selain itu, Nasdem ingin mendorong agar petani mengembangkan usaha mereka. Misalnya memperbaiki agar subsidi pupuk saat ini sering tidak sampai ke petani, bisa diperbaiki.Fungsionaris DPP Nasdem, Despen Ompusunggu, menambahkan, agar subsidi bisa efektif meringankan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka pengawasannya harus ketat. Pemerintah harus memastikan subsidi yang diberikan kepada masyarakat tepat sasaran kepada warga yang berhak.Nah kini, kita tunggu apakah jualan Nasdem ini dibeli pemilih.
Program gegabah tidak pro-rakyatUpaya Partai Nasdem mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) secara bertahap bisa menjadi blunder. Sebab, masyarakat akan menganggap partai baru ini tidak pro-rakyat.Pandangan ini disampaikan pengamat politik Universitas Indonesia Arbi Sanit. Arbi menyarankan, program Nasdem sebaiknya memfokuskan pemberian subsidi BBM kepada warga yang berhak. Sebab selama ini subsidi BBM lebih banyak mengalir kepada orang kaya. "Tapi kalau Nasdem berusaha menghapus subsidi BBM berarti dia tidak pro pada rakyat," ujarnya.Arbi juga mengingatkan, penghapusan subsidi bisa bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945. Jadi lebih tepat jika partai politik memfokuskan upaya agar penyaluran subsidi baik energi, pangan dan subsidi lainnya agar tepat sasaran.Sementara calon anggota legislatif dari Partai Nasdem Kurtubi menyatakan, keinginan Nasdem untuk menghilangkan subsidi BBM secara bertahap di masa depan dinilai tepat asalkan sudah diperhitungkan dengan matang dan akurat. Kurtubi mengkritik, konsep dan cara perhitungan subsidi BBM saat ini tidak tepat. Alasannya, hitungan subsidi saat ini mengacu pada harga pasar BBM di Singapura. Nah sebelum menghapus subsidi, Nasdem akan lebih dahulu merumuskan cara perhitungan subsidi secara benar. Yakni menghitung lebih dahulu biaya pokok BBM per liter mulai dari sisi konsumen di pompa bensin. "Kemudian konsep itu diaudit oleh akuntan publik, di situlah dicari berapa subsidi yang sebenarnya," katanya.Sebaliknya, Pengamat Kebijakan Publik Andrinof Chaniago meminta Partai Nasdem membuktikan program penghapusan subsidi BBM secara bertahap bisa dijalankan secara rasional dan masuk akal. "Jadi jangan hanya menyampaikan rencana kebijakan yang tidak berdasarkan dan cuma mengejar kekuasaan atau teman koalisi saja," ujarnya. |