Nasi Kucing 78 genjot mitra usaha



Bisnis angkringan masih menjanjikan. Terbukti, gerai kemitraan Angkringan Nasi Kucing 78 yang berbasis di Bekasi, Jawa Barat, terus bertambah. Bila tahun lalu jumlah mitranya baru sekitar 60, kini sudah bertambah hingga lebih dari 70.

Mitra usaha ini tersebar di Jabodetabek, Bandung, dan Rangkasbitung. Christian Triangga Bayu, pemilik Angkringan Nasi Kucing 78 mengklaim, usaha angkringannya berkembang karena gencar berpromosi.

Kualitas makanan dan biaya kemitraan juga kompetitif. "Saya juga memberikan konsultasi gratis ke mitra dalam mengembangkan usaha," ujar pria yang akrap disapa Bayu ini


Saat ini, Bayu membuka tawaran kemitraan dengan modal sebesar Rp 5 juta saja. Dengan biaya sebesar itu, mitra mendapat satu unit gerobak berbahan kayu jati dan segala peralatan dagang.

Mitra juga mendapat aneka resep menu makanan dan minuman. Nilai investasi ini memang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2012 yang masih dibanderol seharga Rp 4 juta.

Selain itu, Bayu juga menawarkan paket lesehan dengan harga di bawah Rp 5 juta. Kendati sudah naik, Bayu mengklaim, biaya investasi itu masih tergolong murah. Bahkan, berada jauh di bawah nilai investasi bisnis angkringan lainnya. "Ini juga yang membuat banyak mitra tertarik bergabung," kata Bayu.

Nasi kucing dijual dengan harga mulai Rp 2.000 hingga Rp 4.000 per porsi. Selain nasi kucing, terdapat juga aneka gorengan dan minuman sebagai menu tambahan.

Ke depan, bayu ingin melebarkan usaha angkringan miliknya hingga ke seluruh pelosok Indonesia. Agar rencana itu tercapai, saat ini, Bayu masih fokus mengembangkan merek usahanya dengan menggencarkan kegiatan promosi.

Menurut Bayu, dengan promosi yang gencar, diharapkan merek usahanya dapat semakin dikenal masyarakat luas. Bila merek sudah kuat, calon mitra akan datang dengan sendirinya.

Selain promosi, Bayu juga akan memperkuat sistem pemasaran, sehingga memudahkan mitra dalam berjualan dan meraup keuntungan dari usaha angkringan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri