Nasib Agus Marto baru ditentukan besok



JAKARTA. Agus Martowardojo tengah menjalani seleksi uji kelayakan dan kepatutan sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI). Apakah nasibnya kali ini akan berbeda dari seleksinya di tahun 2008 lalu. Itu masih akan diputuskan dalam rapat internal besok (26/3) malam. "Kami kasih jeda sehari fraksi-fraksi untuk memutuskan. Besok malam baru akan diputuskan," kata Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Harry Azhar Aziz kepada Kontan, Senin (25/3). Pihaknya sengaja memberikan waktu bagi masing-masing fraksi untuk memutuskan nasib Agus. Politikus partai Golkar itu pun lantas mencontohkan fraksinya sendiri baru akan membahas akan mendukung atau menolak Agus pada Selasa (26/3) sore. Lantas ketika ditanya mekanisme pengambilan keputusan yang akan diambil komisi keuangan, Harry mengatakan tidak menutup kemungkinan aklamasi masih bisa terjadi. "Meski tidak akan seperti waktu pak Perry (Deputi Gubernur BI terpilih), tetapi saya rasa aklamasi masih bisa," ujarnya. Menurutnya jika fraksi Golkar dan PDI Perjuangan yang mengantongi cukup banyak suara di komisi XI menyatakan dukungannya terhadap Agus bisa saja aklamasi untuk memutuskan nasib Agus dilakukan. Namun Harry menilai aklamasi kali ini tak semulus dukungan pada Perry Warjiyo sebagai Deputi Gubernur BI beberapa waktu lalu. Ia menduga kali ini bisa saja Partai Hanura dan Partai Gerindra tetap bersikukuh menolak Agus. Hal senada juga diungkapkan politikus Partai Demokrat Achsanul Qosasi. Ia justru melihat proses pengambilan keputusan nasib Agus tak mungkin diambil secara aklamasi. Menurutnya gubernur BI pengganti Darmin Nasution akan ditentukan dengan cara voting di kalangan anggota. Meski demikian, partai pendukung pemerintah itu mengaku belum melakukan lobi-lobi penggalangan dukungan. "Kami lihat dulu nanti pertanyaan-pertanyaan waktu seleksi, baru setelahnya kami lakukan lobi-lobi," ujar Achsanul. Seperti diketahui, Agus Martowardojo akhirnya menjadi calon tunggal yang dikirimkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Meski fraksi PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra dan Hanura sempat meminta adanya calon pendamping tetapi seleksi uji kelayakan tetap berlangsung pagi ini. Agus sendiri berharap pemaparannya kali ini dapat meyakinkan pihak Senayan, tidak seperti kegagalannya di tahun 2008 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: