KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasib bisnis PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) kini berada di ujung tanduk. Hal ini menyusul diputusnya perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B) dengan PT Asmin Koalindo Tuhup di Kabupaten Murung Raya, Kalimantah Tengah oleh pemerintah melalui Kementerian ESDM. Padahal, Asmin merupakan satu-satunya aset produktif yang masih dimiliki BORN. Hal ini setidaknya tercermin dari laporan keuangan BORN periode kuartal III-2014, laporan keuangan terakhir yang disajikan BORN. Pada periode tersebut, penjualan BORN tercatat US$ 121,61 juta, turun 54% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 264,2 juta. Pendapatan ini diterima melalui aktivitas penjualan ekspor batubara yang dilakukan oleh Asmin.
Nasib Borneo Lumbung Energi berada di ujung tanduk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasib bisnis PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) kini berada di ujung tanduk. Hal ini menyusul diputusnya perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B) dengan PT Asmin Koalindo Tuhup di Kabupaten Murung Raya, Kalimantah Tengah oleh pemerintah melalui Kementerian ESDM. Padahal, Asmin merupakan satu-satunya aset produktif yang masih dimiliki BORN. Hal ini setidaknya tercermin dari laporan keuangan BORN periode kuartal III-2014, laporan keuangan terakhir yang disajikan BORN. Pada periode tersebut, penjualan BORN tercatat US$ 121,61 juta, turun 54% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 264,2 juta. Pendapatan ini diterima melalui aktivitas penjualan ekspor batubara yang dilakukan oleh Asmin.